AYOBOGOR.COM -- Benarkah Pemilu 2024 akan ditunda dalam beberapa waktu ke depan?
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Rahmat Bagja membantah tudingan penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024. Ia menegaskan, pemilu setiap lima tahun sekali sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Indonesia negara ini akan menjadikan pemilu, karena di UUD, pemilu adalah kegiatan lima tahunan. Agak sulit rasanya menunda pemilu, saya yakin dan kita berharap tidak ada halangan apapun untuk menyelenggarakan pemilu ke depan," ujar Bagja dilansir dari Republika.co.id, Selasa, 20 Desember 2022.
Ia mengatakan, tahapan pemilu tak selesai saat penetapan partai politik peserta Pemilu 2024. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen agar penyelenggaraan pemilu tetap sesuai jadwal.
"Ketika terjadi penetapan peserta pemilu, ketika terjadi masa tahapan, maka ini tahapannya bukan hanya penetapan, udah selesai. Nanti sekarang DPD, masak pemilu tidak jadi. Kita berkomitmen penyelenggaraan pemilu bahwa pemilihan umum tetap akan terjadi," kata Bagja.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Bawaslu agar bekerja cepat, responsif, dan selalu berada pada koridor hukum. Bawaslu juga diminta agar merespons pengaduan dengan cepat dan menindak serta menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas.
Baca Juga: Ekonomi Jabar 2023 Diprediksi Tumbuh Cerah di Angka 5 Persen
“Tidak usah ragu-ragu. Tidak boleh ragu. Pegang teguh integritas dan sekali lagi lakukan secara adil dan tidak memihak. Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu sekali lagi,” kata Jokowi.
Walaupun begitu, ia mengingatkan Bawaslu agar tak membuat waswas pemilu. Pasalnya keberadaan Bawaslu disegani dan ditakuti oleh para peserta pemilu.
Jokowi juga sempat menceritakan pengalamannya saat dipanggil oleh Bawaslu ketika menjadi salah satu peserta pemilu. Ia mengaku merasa takut dan grogi mendapat panggilan dari Bawaslu.
Baca Juga: Syarat Terbaru Naik Kereta Api, Berlaku Selama Natal dan Tahun Baru
“Jangan sampai Bawaslu malah menjadi badan pembuat was-was pemilu. Begitu tadi saya beritahu, bapak itu ditakuti dan disegani loh, jangan jadi badan pembuat was-was pemilu, yang membuat was-was masyarakat untuk memilih peserta pemilu untuk bersosialisasi,” kata Jokowi.