Kemudian, Arief kembali bertanya apakah karena Menteri Sosial menolak menyalurkan ini maka oleh presiden kewenangannya dipindahkan ke Bapanas.
Mendengar pertanyaan Arief, Risma pun menjawab tidak tahu yang dilengkapi dengan permohonan maaf.
Perlu diketahui, apa yang dimaksud oleh Arief adalah bantuan yang sekarang sering juga disebut sebagai Mitigasi Risiko Pangan non tunai atau MRP non tunai.
Penyaluran ini saat ini menjadi kewenangannya atau diselenggarakan oleh Bapanas yang mana Bapanas mengambil stok beras dari BULOG.
Baca Juga: 3 Judul Puisi Singkat Tema Perjuangan Kartini Bisa di Baca Untuk Anak SD
Tahun ini Bapanas (Badan Pangan Nasional) mengambil data penerima ini dari DTKS Kemensos dan P3KE Kemenko PMK.
Pada tahun ini, sudah berhasil terealisasi untuk alokasi Januari-April serta rencananya akan terus disalurkan hingga Juni.
Sementara itu, pada tahun 2023, Bapanas hanya mengambil data penerima ini dari DTKS Kemensos.
Pada tahun 2023, ini sudah berhasil terealisasi untuk alokasi Maret sampai dengan Mei dan September sampai dengan Desember.
Di sisi lain, pada tahun 2023 Menteri Sosial ditunjuk untuk menyelenggarakan penyaluran Mitigasi Risiko Pangan tunai atau disebut juga sebagai BLT Mitigasi Risiko Pangan dan berhasil terealisasi untuk alokasi November-Desember.
Kemudian, Menteri Sosial kembali ditunjuk untuk menyelenggarakan penyaluran Mitigasi Risiko Pangan tunai dan hingga April 2024 belum kunjung terealisasi.
Banyak dari KPM yang terus menantikan ini sejak Februari 2024 tetapi tidak kunjung terealisasi hingga April 2024.
Padahal, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menjanjikan jika ini akan cair Februari hingga menjelang lebaran dan kembali diubah akan cair di antara April / Mei /Juni 2024.
Baca Juga: 13.579 KPM Bergembira! Bansos BLT Rp 600 Ribu Cair di 5 Daerah Ini, Kotamu Termasuk?
Jadi, apakah ini akan berhasil dicairkan atau disalurkan oleh pemerintah pun menjadi abu-abu atau samar karena Airlangga tidak memberikan pasti tanggal penyalurannya.