RSUD Kota Kelimpahan Pasien Campak Kabupaten Bogor

- Rabu, 1 Februari 2023 | 12:19 WIB
Simak pesan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait kasus campak di Indonesia yang melonjak  (Nu.online )
Simak pesan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait kasus campak di Indonesia yang melonjak (Nu.online )

AYOBOGOR.COM -- Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Bogor, membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDKota Bogor bersiaga. Pasalnya sekitar tujuh puluh persen kunjungan pasien di RSUD Kota Bogor merupakan warga Kabupaten Bogor.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, mengatakan RSUD Kota Bogor bersiap diri apabila terjadi lonjakan kasus campak yang masuk ke rumah sakitnya.

“Tentu kami siap berperan untuk membantu mengatasi persoalan ini. Semua pasien campak yang kini dirawat di RSUD Kota Bogor tertangani dengan baik disini,” kata Ilham dilansir dari Republika.co.id, Rabu 1 Februari 2023.

Baca Juga: Alhamdulillah! Bansos Sembako BPNT 2023 Cair Februari, Ada Penerima Baru? Simak Cara Ceknya!

Sepanjang 2022, RSUD Kota Bogor telah menangani 10 kasus campak. Dimana kasus tertinggi terjadi pada Desember 2022, sebanyak lima kasus.

Kasus campak mengalami lonjakan lagi pada awal 2023. Sampai 30 Januari 2023, terdapat 36 pasien kasus campak yang kini ditangani RSUD Kota Bogor.

Dari pasien tersebut, sebanyak 14 pasien merupakan warga Kota Bogor. Sedangkan 22 pasien lainnya berasal dari Kabupaten Bogor.

Subkoordinator Perawatan Medik Rawat Inap RSUD Kota Bogor, Adhari Zulkarnain, mengatakan kondisi pasien terbilang aman dan terkendali. Pasien dirawat di ruang anak Situgede.

Baca Juga: PKH dan BPNT Cair Barengan Tanggal Berapa Februari 2023 Ini, Cek Nama Penerima Rp 1,3 Juta

“Dari 36 pasien yang ditangani, 11 pasien masih dirawat. Sementara 25 pasien sudah sembuh dan diperbolehkan pulang,” katanya.

Adhari menduga, kenaikan kasus campak dikarenakan selama dua tahun terakhir banyak anak yang tidak di imunisasi, akibat terfokusnya pelayanan kesehatan pada penanganan pandemi Covid-19.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan imunisasi bisa dilakukan di puskesmas terdekat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Adhari menjelaskan, penyakit campak disebabkan oleh virus RNA. Virus tersebut dapat ditularkan secara droplet yang keluar dari hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi campak pada saat bersin, batuk dan bicara. Meski rawan penularan, virus tersebut bersifat mudah mati karena ketidak tahanan terhadap suhu panas.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Buka 3 Program Pinjaman, Penuhi Persayaratan Ini agar Dapat Limit hingga Rp500 Juta

Halaman:

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X