berita-bogor

Kejadian Longsor di Bogor Tertinggi di Indonesia, BNPB Ungkap Penyebab Utamanya

Rabu, 29 Maret 2023 | 03:05 WIB
Ilustrasi longsor. Longsor di kawasan Puncak Megamendung Bogor tewaskan dua orang. (Unsplash.com/Timo Volz)

AYOBOGOR.COM -- Kejadian longsor di Kabupaten Bogor disebut terpengaruh oleh kondisi wilayah yang masih bersifat daerah hutan.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanganan Bencana atau BNPB Abdul Muhari mengatakan Kabupaten Bogor memiliki catatan kejadian longsor tertinggi di Indonesia.

Ia mengungkapkan, banjir terjadi akibat faktor tekanan urbanisasi di wilayah tersebut. Sementara longsor terjadi karena alih fungsi lahan hutan, baik jadi perkebunan dan pertambangan.

"Kalau longsor itu pasti kita berbicara intensitas hujan tinggi, sebelumnya kemudian karena mungkin di daerah dengan kecuraman lebih dari 15 derajat ini sudah minim vegetasi berakar kuat atau batang kuat dan berakar yang cukup bisa untuk menyerap air dan menahan tanah sehingga ketika terjadi hujan, tanah ini tidak mampu menahan Debit air yang banyak," ujar Abdul dilansir dari Republika.co.id pada Rabu, 29 Maret 2023.

Jika wilayah minim vegetasi, maka tanah akan lebih cepat tersaturasi sehingga menjadi lumpur dan longsor ke bawah.

Adapun kejadian longsor masif yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor menjadi pengingat bagi pemerintah bahwa lokasi tersebut seperti meleleh, akibat hilangnya vegetasi untuk penahan tanah.

"Yang dilakukan BNPB pada saat fase recovery dari longsor di Sukajaya itu ada kita memanfaatkan vetiver. Jadi kita menanam vetiver di daerah itu sehingga kita harapkan vetiver ini yang menjadi basis base line dari penguatannya, ini karena kalau vetiver ini akarnya itu bisa 6 meter, tetapi memang kalau di kawasan vetiver gak bisa jadi kawasan budidaya," kata Abdul.

Longsor dan banjir dari Bogor memang paling banyak terjadi di Kecamatan Cibinong, dengan 19 kejadian. Terdapat perubahan lahan sehingga menurut Abdul, perlu merevitalisasi itu alur airnya.

Revitalisasi tersebut termasuk juga dengan bangunan-bangunan atau struktur-struktur keairannya, yang harus dipertahankan pulihkan, sehingga benar-benar bisa optimal ketika menampung debit air.

"Ketika kita bicara longsor maka yang harus kita pilih ekosistem yang bagaimana membuat kondisi berbentuk lereng ini bisa lebih stabil, baik itu menggunakan vegetasi ataupun struktur fisik," ujar Abdul.

Tags

Terkini