Merasa mengikuti Wisuda, Sahal pun berharap banyak kalau dirinya bisa menjadi peserta petani milenial. Sebagai putra dari seorang petani, Sahal memang sudah lama ingin meneruskan tradisi keluarga, namun terbentur masalah lahan dan permodalan.
Tetapi setelah diwisuda di IPB, Sahal hanya diberi ongkos dan pakaian yang mendakan kalau dirinya adalah petani milenial. Sementara, keunggulan program tidak didapatkan baik itu bantuan modal, pelatihan dan lainnya.
Lain halnya dengan Sahal, Yuli, salah seorang peserta Petani Milenial asal Bandung Barat, mengaku hanya mengikuti pelatihan selama tiga hari di Balai Pelatihan Pertanian Jawa Barat, di Kabupaten Cianjur, pada September 2022.
Dia mengaku tidak mendapat apapun setelah pelatihan tersebut, baik itu modal usaha, lahan, atau bibit seperti yang dijanjikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami.
"Sejauh ini belum dapat bantuan apa-apa setelah ikut pelatihan. Padahal, katanya kalau perserta lain dapat bantuan bibit dan obat-obatan,"katanya.
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa daerah lainnya, janji-janji yang diberikan melalui program Petani Milenial sebagain hanya kebohongan yang tidak diterima oleh peserta.
