Kusak Kusuk Petani Milenial Jabar, Faktanya Mencengangkan

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 08:42 WIB
Peserta Petani Milenial Jawa Barat Terlilit Utang Hingga Diminta Buat Data Penghasilan Fiktif
Peserta Petani Milenial Jawa Barat Terlilit Utang Hingga Diminta Buat Data Penghasilan Fiktif

 

AYOBOGOR.COM -- Laman petanimilenial.jabarprov.go.id menunjukkan ribuan hingga puluhan ribu orang hendak mengantre ikut program petani milenial.

Disebutkan 1.347 petani yang telah lulus petani milenial. Selain itu ada 7.607 petani milenial aktif dan 21.201 orang mendaftar program yang bisa menampung 88 komoditas tersebut.

Tim Ayobandung menelusuri hal tersebut dan menemukan data yang disebutkan dalam laman resmi milik Pemprov Jabar tersebut memang benar.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Garut, dari laman petanimilenial, tampak gambar seorang pemuda menjadi peserta petani milenial, lengkap dengan komoditas pilihan, sampai lokasi yang dipilih.

Setelah dilakukan penelusuran, pemuda bernama RM tersebut justru mengaku hanya mendaftar. Ia tidak sampai mengikuti bimbingan teknis atau bimtek seperti yang diharuskan.

"Hanya sempat ikut zoom meeting, tapi tidak sampai bimtek," ujar RM beberapa waktu lalu kepada Ayobandung.

Dia tidak mengikuti Bimtek seperti yang disarankan dalam zoom meeting. Namun anehnya dia masih terdaftar sebagai peserta milenial seperti dalam webesite.

Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi di Sumedang, dari beberapa orang yang terdaftar dalam website tersebut. Namun tidak ada satupun ditemukan adanya kegiatan pertanian, perikanan, perkebunan atau hal lainnya seperti dalam 88 komoditas petani milenial seperti dalam website.

Padahal, orang-orang tersebut jelas-jelas terpampang sebagai peserta petani milenial, foto, komoditas sampai lokasi google map pun terlihat dengan jelas.

Sehingga, diduga kalau saat ini ada 7.607 petani milenial aktif seperti dalam website tidak semuanya benar, namun banyak juga terdapat orang-orang yang hanya mendaftar.

Sahal Sahail, salah seorang warga Kabupaten Bandung juga menjadi korban kebohongan dari progam petani milenial. Dia memang mendaftar melalui laman petanimilenial.jabarprov.go.id pada gelombang pertama.

Pendaftarannya hanya menggunakan KTP, sementara syarat yang lain justru tidak dilampirkannya.

Anehnya, pada  awal 2022, dirinya diminta pergi ke Bogor untuk mengikuti wisuda petani milenial.

"Katanya perwakilan, soalnya dari Kabupaten Bandung tidak banyak. Usia saya katanya masuk kriteria, jadi diikutkan wisuda,"ujar Sahal.

Halaman:

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X