berita-bogor

Kasus DBD di Kota Bogor Ada Tren Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada dan PSN Harus Terus Digalakkan

Kamis, 27 Februari 2025 | 20:57 WIB
Ilustrasi -- Kasus DBD di Kota Bogor Ada Tren Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada dan PSN Terus Digalakkan (Mika mamy dari Pixabay)




AYOBOGOR- Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi perhatian kesehatan di Indonesia, terutama di wilayah tropis seperti Kota Bogor. 

Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah terinfeksi.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus DBD tertinggi di Indonesia pada Januari 2025. 

Melansir dari laman resmi Dinkes Kota Bogor, di Kota Bogor sendiri, sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2025 tercatat sebanyak 68 kasus, sementara pada 1 hingga 18 Februari 2025 terdapat 49 kasus. 

Meski demikian, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, di mana Januari 2024 mencatat 388 kasus dan Februari 2024 sebanyak 550 kasus.

Baca Juga: Dijuluki Kota Knalpot, Segini Upah Minimum Karyawan Purbalingga di Tahun 2025

Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat bahwa jumlah kasus DBD pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Sepanjang tahun 2024, terdapat 3.117 kasus DBD dengan 16 kematian, sedangkan pada tahun 2022 hanya terdapat 1.531 kasus dan tahun 2023 sebanyak 1.474 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa penurunan kasus DBD di awal tahun 2025 ini merupakan hasil dari berbagai upaya pengendalian yang telah dilakukan.

"Kami terus meningkatkan sistem surveilans DBD, melakukan pengendalian vektor nyamuk, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor. Alhamdulillah, hasilnya cukup baik dan angka kasus mengalami penurunan," ujar Sri Nowo Retno pada 18 Februari 2025.

Baca Juga: BPS Catat, Bekasi Masuk Daftar Wilayah dengan Jumlah Kendaraan Bus Paling Banyak di Jawa Barat, Nomor 1 Bukan Bogor atau Karawang

Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menerapkan berbagai strategi dalam pengendalian DBD, di antaranya:

- Peningkatan Sistem Surveilans

Sistem pencatatan dan pelaporan kasus DBD diperkuat melalui penyelidikan epidemiologi oleh Puskesmas, pemetaan kasus, serta analisis data untuk mendeteksi pola penyebaran penyakit.

Halaman:

Tags

Terkini