AYOBOGOR.COM -- Besek ikan merupakan sebuah keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Kerajinan ini menjadi salah satu aktivitas produksi rumahan warga Kampung Jambuluwuk, Desa Bojong Murni, Kecamatan Ciawi, Bogor.
Dari hasil kerajinan anyaman ini, warga bisa mendapatkan penghasilan untuk biaya hidup sehari hari. Terutama bagi kaum perempuan yang memiliki keahlian membuat produksi besek secara turun temurun untuk dijual menjadi kemasan ikan cue yang dikirim ke berbagai daerah di Bogor bahkan sampai Jakarta.
Dilansir dari Suara.com pada Selasa 21 Maret 2023, sejarah pengrajin besek di Desa Bojong Murni dimulai puluhan tahun yang lalu, ketika warga setempat mendapat order membuat besek untuk kemasan ikan yang akan dipasarkan di Bogor dan berbagai daerah lainnya. Seiring berjalannya waktu, keahlian dalam membuat besek turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
Pada masa sekarang, warga masih mempertahankan keahlian tersebut dan mampu menjadi andalan penghasilan tambahan warga. Setiap harinya, para pengrajin besek menggunakan bambu yang diambil dari pinggiran sungai sekitar Desa. Ada juga warga yang membeli dari warga lain yang sudah menyiapkan dalam bentuk batangan bambu, potongan atau bahkan suwir bambu yang sudah siap dianyam.
Jumsih, salah satu pengrajin mengatakan bahwa membuat besek ikan cukup mudah, karena memang lebih mengutamakan fungsinya untuk kemasan ikan.
"Setiap hari, bagi yang sudah mahir bisa dapat 150 sampau 200 besek. Bahkan ada yang bisa 300 besek," ungkapnya.
Berbeda dengan Jumsih yang mengerjakan besek ikan bersama dengan suaminya, Mahfudin, warga lainnya, Yati, bahkan memproduksi sendiri sampai ribuan besek dalam satu minggu. Mulai dari memotonmg bambu di kebun sampai menjadi bahan baku dan menganyam menjadi besek dilakukannya sendiri.
“Dalam satu minggu ini, ada 1.500 besek yang siap diambil. Semua saya kerjakan sendiri,” katanya sambil membakar ikatan besek untuk menghilangkan sisa serabut bambunya.

Besek hasil anyaman warga ini akan diambil oleh pengepul seminggu sekali. Namun, warga yang mau menjual besek setiap hari, bisa langsung ke pengepul yang juga warga setempat, sehingga memudahkan perputaran modal dan bisa menjadi andalan warga.
Ketua RW 02 Kampung Jambuluwuk, Dadan Ali Murdani menjelaskan pembuatan besek ikan ini menjadi andalan sebagian warga di wilayahnya.
“Besek ikan menjadi cara bagi warga bertahan hidup," ungkapnya.
Dadan menjelaskan, proses pembuatannya mulai dari potong bambu di kebun, lalu dipotong sesuai ukuran dan dibuat menjadi bahan baku. Lalu dianyam menjadi besek untuk dijual. Besek akan diambil untuk dibawa ke pengepul besar di desa sebelah, sebelum kemudian dibawa ke pasar Ciawi atau ke pembeli diluar kota.
Menurut Dadan, satu ikat berisi 100 besek dihargai 14.000 rupiah. Dalam satu minggu rata-rata pengrajin bisa mendapatkan 56.000 hingga 200.000 rupiah, sesuai jumlah produksinya.
Artikel Terkait
Cukup Siapkan E-KTP, Ponsel dan Jaringan Internet Stabil Bisa Langsung Cek Bansos Lansia Tahap 2 2023
6 Golongan KPM PKH dan BPNT yang Tidak akan Dapat Bansos Ramadhan 2023, Siapa Saja?
Tak Bisa Mengelak Lagi, Raffi Ahmad Akui Nikah Siri sama Mimi Bayuh, Cek Fakta
Kemensos Salurkan Bantuan Sosial dari 2 Pihak Ini Jelang Ramadhan 1444 H
Pengumuman! Ini Jam Kerja PNS Selama Bulan Ramadhan 2023
Viral Wanita Bawa Piala Lomba Nyanyi Dikenai Pajak Bea Cukai Rp4 Juta, Staf Sri Mulyani: Kami Berempati
Kemacetan di Jakarta Diprediksi Terjadi Lebih Awal pada Bulan Ramadhan
Ini Prediksi Jam Macet di Jakarta Selama Bulan Ramadhan 2023
Cek 5 Fakta Bansos Ramadhan 2023 Cair Langsung 3 Bulan, Segini Besarannya
Song Hye Kyo Punya 3 Tato yang Jarang Diperlihatkan, Imut dan Unik, Tuliskan Nama Song Joong Ki di Tangan?