AYOBOGOR.COM - Hary Tanoesoedibjo, pemilik MNC Group, diminta jadi saksi dalam kasus pembangunan KEK Lido yang diduga mencemari lingkungan, namun mengajukan penundaan.
Gakkum KLH telah memeriksa 16 saksi terkait, namun belum ada saksi dari perusahaan. Beberapa saksi lain juga meminta perubahan jadwal pemeriksaan, dengan alasan yang harus masuk akal.
KLH sebelumnya menyegel dan menghentikan pembangunan KEK Lido pada Februari karena menyebabkan penyempitan Danau Lido.
Baca Juga: BNPB Harus Berlaku Adil Terhadap Korban Bencana Banjir di Bojongkulur
Pengelola proyek diminta memenuhi izin yang belum terpenuhi, dan sanksi administratif seperti denda dan penyegelan akan diterapkan jika kewajiban tidak dipenuhi.
Kementerian Lingkungan Hidup Panggil Semua Saksi
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkapkan bahwa tidak semua saksi kasus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido memenuhi panggilan untuk pemeriksaan, termasuk dari PT MNC Land Lido.
KLH menargetkan pemeriksaan 36 saksi terkait dugaan dampak pembangunan KEK Lido terhadap lingkungan akan selesai pada 21 Maret. Beberapa pihak yang dipanggil meminta penundaan pemeriksaan, yang akan dievaluasi oleh KLH.
Baca Juga: UMK Kabupaten Pamekasan di Tahun 2025, Masih Lebih Tinggi dari Sampang Tetapi Kalah dari Bangkalan
Sebelumnya, KLH menyegel dan menghentikan kegiatan pembangunan di KEK Lido pada Februari lalu karena dampak terhadap lingkungan, seperti sedimentasi di Danau Lido.
Kasus ini kini memasuki tahap penyidikan dengan kemungkinan penetapan tersangka, berdasarkan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Trump International Golf Club Lido Tetap Buka
Trump International Golf Club Lido resmi dibuka di kawasan Lido, Jawa Barat, menawarkan pengalaman bermain golf mewah yang dirancang oleh Ernie Els dan dioperasikan oleh Trump Golf.
