BOGOR – Memasuki bulan Maret, intensitas curah hujan masih tergolong tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa hujan lebat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Siaga Bencana di kantor BPBD Kota Bogor, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, pada Selasa (11/3/2025).
Apel ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, yang menekankan pentingnya kesiapan peralatan dan sumber daya manusia dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Baca Juga: Mudik Asyik Bareng TASPEN! Gratis, Aman, dan Bebas Khawatir
"Kita ingin memastikan bahwa BPBD memiliki kesiapan maksimal, baik dari segi personel maupun peralatan, untuk menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana," ujar Dedie.
Meskipun dihadapkan dengan keterbatasan jumlah personel dan peralatan, BPBD Kota Bogor telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam menangani bencana.
Sepanjang tahun lalu, BPBD menangani lebih dari 1.000 kejadian bencana di Kota Bogor, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.
Dedie juga mengapresiasi dedikasi BPBD dalam menjalankan tugasnya. Bahkan, saat pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Bogor, BPBD menjadi unit kerja pertama yang ia kunjungi.
"Saya ucapkan terima kasih atas semua dedikasi dan semangat yang telah diberikan oleh BPBD. Sinergi ini harus terus kita jaga agar mitigasi bencana semakin optimal," tambahnya.
Setelah apel, Wali Kota Bogor melakukan inspeksi ke berbagai ruangan di kantor BPBD, seperti Ruang Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), Ruang Darurat Logistik (Darlog), Ruang Logistik, mess pasukan, hingga Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.
Baca Juga: Nostalgia Ramadan Anak 2000-an, Mulai Iklan Sirup Hingga Takbiran Keliling Pakai Obor
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara BPBD dengan berbagai pihak dalam menekan risiko bencana.
Salah satunya adalah melalui forum penanggulangan risiko bencana, yang memungkinkan koordinasi lintas sektor untuk penanganan darurat lebih cepat dan efektif.
