AYOBOGOR.COM -- Jalan kaki memiliki banyak manfaat yang telah diungkap ahli kesehatan. Namun kali ini sebuah studi menemukan, jalan kaki 10 menit bisa mengurangi usia biologis hingga 16 tahun.
Lantas apa itu usia biologis? Usia kronologis adalah jumlah tahun manusia hidup, misalnya jika lahir pada tahun 1989, jadi sekarang berusia saya 33 tahun. Sementara usia biologis mengacu pada berapa usia sel dan jaringan berdasarkan berbagai penanda fisiologis.
Para ahli meyakini, usia biologis dapat menjadi penanda yang lebih akurat untuk memprediksi timbulnya penyakit dan kematian. Dengan menjalani gaya hidup sehat dan aktif, orang mungkin memiliki usia biologis yang jauh lebih rendah daripada seseorang yang lebih muda secara kronologis.
Beberapa hal dapat memengaruhi usia biologis. Hal itu termasuk, latihan fisik, stres, merokok, pola makan, tidur, hingga lingkungan fisik.
Baca Juga: Dorong Pembiayaan Konsumer, bank bjb syariah Jalin Kerja Sama Asosiasi Perumahan di Wilayah Bandung
Jika melihat seseorang yang bugar dan terlihat lebih awet muda, padahal usianya jauh lebih tua dari yang diperkirakan? Maka itu adalah gambaran dari berkurangnya usia biologis.
Sebuah studi terhadap lebih dari 400 ribu orang dewasa Inggris menemukan bahwa jalan cepat 10 menit sehari dikaitkan dengan telomere yang lebih panjang. Ini adalah bagian dari kromosom yang terkait dengan penuaan.
“Itu berkorelasi dengan memiliki usia biologis yang tampak 16 tahun lebih muda pada saat orang mencapai usia paruh baya,” demikian laporan laman Stylist.co.uk dikutip dari Republika.co.id, Kamis, 14 Desember 2022.
Berjalan kaki yang dilakukan ke stasiun setiap pagi karena tidak pernah berangkat cukup awal untuk naik kereta dengan nyaman, misalnya, menghasilkan banyak manfaat. Orang tidak perlu berlari atau berjalan terlalu jauh untuk mendapatkan manfaat yang besar bagi seluruh tubuh. Karena berjalan cepat secara fungsional dari tempat A ke B juga sudah cukup.
Baca Juga: Pembatasan Kendaraan Barang Diberlakukan Saat Nataru, Ini Daftar Jalan yang Tidak Boleh Dilalui
Ini bukan studi pertama yang menyarankan kekuatan jalan kaki 10 menit, asalkan benar-benar cepat. Sebuah studi tahun 2017 oleh University of Leicester menemukan bahwa orang yang berjalan lambat memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk meninggal karena masalah kardiovaskular daripada orang yang menganggap diri mereka sebagai 'pejalan cepat'.
Studi tersebut melacak 420.727 orang dewasa sehat selama periode enam tahun. Setelah mempertimbangkan hal-hal seperti merokok dan berjam-jam menonton TV, para peneliti menemukan bahwa hubungan antara kecepatan berjalan dan kesehatan jantung masih kuat.
Profesor Tom Yates, penulis utama studi dan pembaca dalam aktivitas fisik, perilaku menetap, dan kesehatan di University of Leicester, mengatakan bahwa "menunjukkan kebiasaan kecepatan berjalan adalah prediktor independen kematian terkait jantung".
Pada tahun 2018, Public Health England (PHE) dan Royal College of General Practitioners mendorong negara tersebut untuk memasukkan setidaknya 10 menit jalan cepat ke dalam hari mereka. 'Active 10' disebut dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan kondisi lain yang terkait dengan ketidakaktifan.