nasional

Manfaat Madu, Bisa Turunkan Glukosa Darah Hingga Kolesterol Jahat

Minggu, 4 Desember 2022 | 16:17 WIB
Madu. (Pixabay/PollyDot)

AYOBOGOR.COM -- Para peneliti di University of Toronto menemukan hasil peneliatian baru. Mereka menemukan kesimpulan bahwa madu mampu menurunkan glukosa darah, kolesterol jahat serta mengurangi penumpukan lemak.

Penelitian ini adalah review dan meta-analisis dari efek madu dalam 18 uji coba makan terkontrol yang melibatkan 1.105 individu yang sebagian besar sehat.

Gula dari segala jenis dikaitkan dengan masalah kardiometabolik, peneliti mengatakan bahwa madu yang mengandung sekitar 80 persen gula, layak untuk dikecualikan dan dipertimbangkan sebagai makanan sehat. Sebab mereka menemukan bahwa madu mentah dan madu monofloral memberikan manfaat kardiometabolik paling banyak.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Wilayah Ini Terkena Dampak Hujan Abu Vulkanik

Melansir dari Medical News Today dari Republika.co.id, kekuatan pemanis madu tidak hanya berasal dari gula biasa, seperti fruktosa dan glukosa. Penulis studi Dr Tauseef Ahmad Khan, mengatakan, sekitar 15 persen madu terbuat dari puluhan gula langka seperti isomaltulose, kojibiose, trehalose, melezitose, dan lainnya.

“Semua itu yang telah terbukti memiliki banyak manfaat fisiologis dan metabolisme termasuk meningkatkan respons glukosa, mengurangi resistensi insulin, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang terkait dengan usus yang sehat,” jelas dia.

Selain itu, lanjut Khan, madu mengandung lebih banyak kandungan bermanfaat daripada gula. Misalnya polifenol dan flavonoid yang merupakan dua molekul bioaktif utama pada madu.

Selain itu ada juga asam organik yang memiliki serangkaian sifat farmakologis termasuk efek antibiotik, efek anti kanker, efek anti-obesogenik, perlindungan terhadap radikal bebas, hingga mengurangi peradangan.

Baca Juga: Subsidi Upah BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Desember 2022 Kemungkinan Cair Setelah Tanggal Ini

Ahli endokrinologi Dr Ana Maria Kausel, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, memiliki pendapat yang berbeda. Ana mengaku lebih memilih untuk tetap fokus pada pengurangan asupan gula.

“Saya pikir fokusnya harus lebih ke arah mengonsumsi lebih sedikit gula secara keseluruhan. Manfaatnya terlihat setelah mengonsumsi rata-rata 40 gram selama 8 minggu. Jumlah gula ini lebih banyak dari yang bisa diproses tubuh tanpa melibatkan hati. Kita bisa melihat manfaat serupa pada kardiovaskular dan risiko metabolisme tanpa asupan gula, misalnya diet Mediterania,” kata dia.

Lalu apa yang dimaksud madu mentah? Produk madu sering dipasteurisasi sementara madu mentah tidak. Madu dipasteurisasi untuk kenyamanan, bukan keamanan, karena pemrosesan memperlambat granulasi madu yang terjadi secara alami, yang dapat membuat madu lebih sulit untuk dituang dari botol atau ditakar ke dalam sendok.

Adapun madu mentah memiliki berbagai nutrisi, termasuk banyak antioksidan, yang dapat berkurang jumlahnya dengan pasteurisasi. Studi saat ini menemukan bahwa madu mentah memiliki efek yang sangat positif pada glukosa puasa –gula darah seseorang yang diukur setelah puasa semalaman.

Baca Juga: Mana yang Lebih Utama, Sholat Tahajud Berjamaah atau Sendiri-sendiri?

Halaman:

Tags

Terkini