AYOBOGOR.COM -- Kartu Prakerja Gelombang 48 akan seger dibuka pada tahun depan. Namun pemerintah memutuskan akan kembali menerapkan skema normal pada program tersebut.
Artinya Kartu Prakerja Gelombang 48 bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan skil pekerja, namun sebagai alternatif untuk meringankan beban bagi penerima manfaat.
Kartu Prakerja diputuskan seperti demikian usai adanya pandemi yang menyebabkan pergerakan perekonomian terhambat.
Baca Juga: Pembangunan Ulang Jembatan Otista Masuki Tahap Lelang, Rekayasa Lalu Lintas Telah Disiapkan
Pemerintah mengambil langkah alternatif melalui adanya program kartu prakerja sebagai wadah penyaluran bantuaan.
Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan Kartu Prakerja Gelombang 48 bila kembali gunakan skema normal? Berikut ulasan lengkapnya.
Dilansir dari Ayobandung.com, terlepas dari adanya perubahan tersebut, ada kabar gembira bagi yang berminat mengikuti gelombang ditahun 2023.
Kabar menyenangkan itu berupa adanya penambahan intensif yang naik menjadi 4,2 juta.
Baca Juga: Daftar Kenaikan UMP 2023 di Seluruh Sumatera: Aceh, Sumbar, Lampung dan Riau Tertinggi
Nantinya penerima manfaat kartu prakerja gelombang 48 mendapatkan intensif sebesar Rp3,5 juta untuk membeli sejumlah pelatihan.
Sedangkan intensif yang akan diterima oleh penerima manfaat usai mengikuti pelatihan, yakni sebesar Rp600 ribu pasca pelatihan dan Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
Sehingga disini terlihat, bagaimana kekurangan dan kelebihan yang terjadi dengan diterapkanya skema normal pada gelombang yang akan datang.
Kelebihan tersebut terdiri dari bertambahnya intensif biaya pemerintah sehingga lebih besar dari sebelumnya.
Adapun kekuranganya berupa adanya penurunan jumlah intensif yang akan diterima oleh setiap individu penerima manfaat program tersebut.