Ia mengatakan, tim penyidik telah menyita seluruh barang bukti untuk dianalisis. Sehingga KPK dapat mengusut tuntas kasus tersebut.
"Segera dilakukan analisis sekaligus penyitaan untuk melengkapi pemberkasan perkara," ungkap Ali.
Kasus ini awalnya terungkap ketika KPK sedang melakukan penyelidikan dugaan korupsi pengadaan bansos Covid-19. KPK menemukan adanya fakta lain berupa praktik korupsi bansos beras untuk KPM PKH di lingkungan Kemensos.
KPK juga menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan praktik curang tersebut. Berdasarkan data sementara, kasus ini menyebabkan kerugian negara mencapai ratusan miliar rupiah.
KPK telah menetapkan tersangka dugaan kasus korupsi tersebut. Namun identitas tersangka belum diumumkan secara resmi.
Pihak Diduga Terlibat Korupsi Bansos
Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Persero, M Kuncoro Wibowo diduga terlibat kasus ini. KPK pun telah meminta agar Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham menerbitkan larangan bepergian ke luar negeri bagi Kuncoro.
PT BGR sendiri merupakan salah satu anak usaha BUMN penyedia jasa logistik di Indonesia. Perusahaan ini menjadi salah satu penyalur bansos beras dari Kemensos untuk PKH.
Selain Kuncoro, KPK juga mencegah lima orang lainnya bepergian keluar negeri. Antara lain Direktur Komersial PT BGR Budi Susanto; VP Operation PT BGR, April Churniawan; Ketua Tim Penasehat PT Primalayan Teknologi Persada, Ivo Wongkaren; Tim Penasehat PT Primalayan Teknologi Persada, Roni Ramdani; dan General Manager PT Primalayan Teknologi Persada, Richard Cahyanto.
Kuncoro Wibowo sebelumnya sempat menjabat sebagai Dirut PT Transjakarta. Namun ia telah mengundurkan diri dari jabatan itu per Senin, 13 Maret 2023. Padahal ia baru menjabat sebagai Dirut PT Transjakarta dua bulan, sejak 11 Januari 2023. Saat itu, dia menggantikan Mochammad Yana Aditya.