AYOBOGOR.COM - Usai Bimo Yudho, yang mengkritik Pemerintah Lampung hingga viral, kini ada seorang TikToker yang melontarkan kirtikan yang sama terkait akses jalan yang rusak di daerah Aceh.
Pemilik akun TikTok @rahma_11.1 juga menyebut, Pemerintah Aceh mulai dari tingkat desa hingga provinsi hobi korupsi dan menilai ada banyak kebrobrokan lain.
Hal lain itu terkait infrastruktur yang ada di wilayah-nya tersebut. Hingga menyinggung Dana Otonomi Khusus (Otsus) di Aceh tidak berjalan dan kan berakhir pada 2027 mendatang.
Dia juga mempertanyakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempertahankan dana Otsus di Aceh.
Hingga wanita di Akun tersebut dibuat geram, karena pelayanan Pemerintah di Aceh tak bisa di rasakan.
" Aceh nggak maju-maju, gimana mau maju kalau pemerintahnya koruptor, apalagi pemerintah tingkat desa, belum lagi pemerintah tingkat kecamatan kabupaten hingga provinsi, jangan tanya sama kami mana bukti yang kami korupsi, karena kami nggak ngerekam saat kalian makan uang rakyat, cukup tunjukkan ke kami saja mana buktinya bahwa kalian mengelola dana otsus yang baik dan benar, hasilnya mana? bangun infrastruktur? infrastruktur yang mana? sifatnya ghoib? nggak bisa dilihat dan dirasakan? atau fokus mensejahterakan rakyat? rakyat yang mana? rakyat yang di rumah kalian?," jelasnya dalam unggahan videonya.
Tak segan, Ia juga mengatakan bahwa Aceh menjadi salah satu dari 13 provinsi terkorup di Indonesia.
"Kalau kalian mengelola dana otsus dengan baik dan benar, nggak mungkin Aceh mendapatkan julukan Provinsi termiskin di Sumatera, nggak mungkin Aceh mendapatkan julukan mendapatkan ranking ke 13 Provinsi terkorup di Indonesia," lanjutnya.
Lalu akun itu menyebut, banyak Pemerintah korupsi membuat Aceh tidak maju dan masyarakat menanggung derita.
"Apalagi saya mendapatkan info bahwa tahun 2027 adalah tahun terakhir kita mendapatkan dana otsus sesuai dengan undang-undang 2006 nomor 11, 2028 kita nggak ada lagi dana otsus, bayangin pemerintah aja mendapatkan dana otsus aja tidak sanggup membuat Aceh tidak maju, apalagi kalo dana otsusnya sudah ditiadakan, apa kalian sudah menyiapkan alternatif cerdas dan waras lainnya untuk menghadapi undang-undang tersebut? jangan sampai gara-gara ketidakbecusan kalian masyarakat Aceh yang harus menanggung derita, atau mau mengamandemenkan undang-undang? kalian fikir untuk mengamandemenkan undang-undang itu butuh waktu yang singkat? terlambat, kemaren-kemaren kalian kemana aja? tidur? ngantuk?,
"Kitambah lagi sebagian masyarakat aceh koar-koar ingin merdeka dari Indonesia, logika aja pemerintah Aceh mengurus desa saja tidak becus, apalagi mengurus Aceh sebagai negara,"
"Kita bisa melihat pengalaman-pengalaman di masa lalu bahwa masyarakat Aceh rela saling membacok berantem dengan sesama partai demi kekuasaan, mungkin pejabat Aceh itu baal gagal jadi penzina tapi susah jadi koruptor, agama paham korupsi tetap jalan, bener?," Terangnya
Tak hanya menyinggung korupsi, Ia menuliskan banyak kawasa terpencil aksesnya sulit dijangkau.
"Belum lagi jalan di Aceh yang hanya bagus di daerah kota dan tempat wisata saja, itupun untuk mempertahankan repotasi mereka sebagai pemerintahan, karena mereka tahu di tempat-tempat tersebut menjadi tempat lalu lalang orang luar, sehingga orang luar saat datang ke Aceh mereka menganggap jalan di Aceh sangat bagus-bagus dan mulus, karena mereka hanya melewati jalan di daerah kota atau jalan di wilayah wisata saja, sedangkan jalan jalan di daerah pelosok atau di daerah desa desa jalannya bisa kita jadikan sebagai tempat latihan bunuh diri,