berita-bogor

Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kota Bogor, PJ Sekda: Pemerintah dan Masyarakat Harus Bersinergi!

Kamis, 27 Maret 2025 | 21:05 WIB
Ilustrasi - Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kota Bogor, PJ Sekda: Pemerintah dan Masyarakat Harus Bersinergi! (Freepik)

AYOBOGOR -- Kota Bogor tengah menghadapi tantangan besar dalam menekan angka kasus HIV/AIDS yang terus meningkat setiap tahunnya. 

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, menegaskan bahwa penanggulangan HIV/AIDS bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja.

Akan tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, seperti tenaga medis, pendidik, dan komunitas sosial.

Menurut Hanafi, upaya menekan angka penyebaran HIV/AIDS harus dilakukan dengan pendekatan profesional yang lebih intensif agar masyarakat semakin sadar akan bahaya penyakit ini. 

Baca Juga: 4 Hero Fighter yang Bikin Marksman Lawan Ketar-ketir Auto Bonyok dengan Mudah, Nomor 3 Andalan Pro Player

Kesadaran individu dalam melakukan pencegahan menjadi faktor kunci dalam menekan angka kasus baru.

“Penanggulangan fenomena HIV/AIDS ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi permasalahan ini. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai elemen masyarakat agar dapat lebih efektif,” ujarnya melansie kotabogor.go.id.

Berdasarkan data Sistem Informasi HIV-AIDS dan IMS (SIHA) tahun 2023, Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. 

Kota Bogor sendiri menempati peringkat kedua di Jawa Barat, dengan tren kasus yang meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, tercatat 333 kasus baru, jumlah tersebut naik menjadi 408 kasus di tahun 2022, dan kembali bertambah menjadi 443 kasus pada tahun 2023.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Taman Safari Bogor Saat Libur Lebaran 2025, Siapkan Budget Segini!

Melihat peningkatan yang signifikan ini, Pemerintah Kota Bogor menekankan pentingnya evaluasi kelembagaan, struktur organisasi, serta pendataan dan pelaporan yang lebih akurat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat strategi pencegahan dan penanganan HIV/AIDS agar lebih terarah dan efektif.

Hanafi juga menekankan bahwa evaluasi tahunan menjadi momen penting untuk meninjau kembali program-program yang telah berjalan serta menyusun langkah-langkah strategis ke depan.

“Melalui evaluasi ini, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Bogor dan mencari solusi yang lebih efektif. Diperlukan komitmen bersama dari semua pihak agar upaya pencegahan dan penanganan dapat berjalan dengan lebih optimal,” ungkapnya.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan kerja sama dari berbagai elemen, diharapkan angka kasus HIV/AIDS di Kota Bogor dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. 

Halaman:

Tags

Terkini