berita-bogor

Bogor Jadi Kabupaten Terpadat di Jawa Barat, Bandung dan Garut Ranking Berapa?

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:00 WIB
Bogor Jadi Kabupaten Terpadat di Jawa Barat, Bandung dan Garut Ranking Berapa? (dppkbpppa.pontianak.go.id)

Pertumbuhan IPM di Jawa Barat

Pada tahun 2023, seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat mengalami pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang positif.

Hal ini menunjukkan adanya kemajuan dalam kualitas hidup penduduk di provinsi ini, baik dari sektor kesehatan, pendidikan, maupun pendapatan.

Namun, Kabupaten Bogor tercatat memiliki pertumbuhan IPM yang sedikit di bawah rata-rata pertumbuhan IPM di Jawa Barat yang mencapai 0,83 persen.

Baca Juga: Jadi Sentra Penghasil Gula Kristal di Jawa Tengah, UMK di Sragen Ternyata Masih Terendah Ke-3 di Jateng

Sebanyak 12 kabupaten/kota lainnya bahkan mengalami pertumbuhan IPM yang lebih tinggi dari rata-rata ini.

Beberapa faktor yang berperan dalam tingginya kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor antara lain adalah lokasi yang strategis sebagai daerah penyangga Jakarta, akses transportasi yang mudah, serta adanya berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan perkotaan.

Hal ini membuat banyak orang memilih untuk menetap di Bogor meskipun tempat tinggalnya jauh dari pusat kota Jakarta.

Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, Kabupaten Bogor harus menghadapi berbagai tantangan dalam hal infrastruktur, pelayanan publik, dan pemerataan pembangunan.

Baca Juga: Harta Kekayaan Ngesti Nugraha, Bupati Semarang yang Masih Menunggu Lampu Hijau dari PDIP untuk Berangkat Retret

Ke depannya, pengelolaan kota yang lebih baik akan menjadi kunci untuk menjaga kualitas hidup penduduk, sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi daerah.

Sebagai kabupaten terpadat di Jawa Barat, Kabupaten Bogor memang memiliki keistimewaan tersendiri. Dengan jumlah penduduk terbesar, wilayah ini tentu saja memiliki peran penting dalam perekonomian dan sosial di Provinsi Jawa Barat.

Meskipun begitu, penting bagi pemerintah daerah untuk terus mengelola pertumbuhan penduduk secara bijak agar dampak negatif seperti kemacetan dan tekanan pada infrastruktur bisa diminimalisir.***

Halaman:

Tags

Terkini