'Colonial Debris' Versi Bahasa Inggris Film Tanah Moyangku Siap Dilaunching di Belanda

photo author
- Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:16 WIB
'Colonial Debris' versi Bahasa Inggris Film Tanah Moyangku Siap Dilaunching di Belanda
'Colonial Debris' versi Bahasa Inggris Film Tanah Moyangku Siap Dilaunching di Belanda

AYOBOGOR.COM - Film Colonial Debris, yang merupakan versi Bahasa Inggris dari film Tanah Moyangku, akan segera diluncurkan di Belanda.

Sutradara Edy Purwanto mengungkapkan bahwa acara peluncuran tersebut akan disertai dengan nonton bareng (nobar) di tiga universitas Belanda pada 24-26 Februari 2025.

Nobar pertama akan diadakan di Vrije Universiteit Amsterdam pada 24 Februari, diikuti Leiden University pada 25 Februari, dan Amsterdam University pada 26 Februari.

Baca Juga: Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Segera Digelar, Publik Beri Masukan Soal Transparansi dan Batasan Umur

Selain nobar, akan ada diskusi panel yang menghadirkan para narasumber seperti Edy Purwanto (sutradara Colonial Debris), Arie Rompas (aktivis Greenpeace Indonesia), Paul Wolvekamp (Both Ends dan RSPO), Marieke Leegwater (Solidaridad), dan Ward Berenschot (KITLV/Universitas Amsterdam serta produser eksekutif Colonial Debris).

Diskusi ini akan dipandu oleh dua mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani studi doktoral di Belanda, Raditya Bagas Wicaksono (Universitas Amsterdam) dan Rachma Lutfiny Putri (Vrije University).

Tanah Moyangku adalah film dokumenter yang diproduksi oleh Watchdoc Documentary dan bekerja sama dengan KITLV Belanda, sebuah lembaga penelitian yang fokus pada pengumpulan informasi mengenai wilayah bekas koloni Belanda dan sekitarnya.

Film ini, yang dirilis pada 28 November 2023, mengangkat isu konflik agraria di Indonesia. Film ini mengikuti perjalanan dua peneliti, Prof. Ward Berenschot dari KITLV Belanda dan Prof. Afrizal dari Universitas Andalas Padang, yang menelusuri akar masalah konflik agraria yang bermula pada era kolonial Belanda.

Baca Juga: Perang Pendapatan Hary Tanoe vs Menteri PU Soal Pendangkalan Danau Lido, Begini Asumsi Mereka

Konflik tersebut dimulai saat Belanda mengeluarkan Agrarische Wet pada 1870, yang mengklaim tanah di Indonesia yang tidak memiliki bukti kepemilikan sebagai tanah milik Kerajaan Belanda.

Film Tanah Moyangku juga dirilis dalam versi Bahasa Inggris dengan judul Colonial Debris. Sutradara Edy Purwanto menyatakan bahwa film ini mendapat sambutan positif dari penonton, dengan lebih dari 150 lokasi di Indonesia mengadakan nobar setelah peluncuran film tersebut.

Selain itu, film ini juga telah diunggah di kanal YouTube Watchdoc dan telah ditonton lebih dari 650.000 kali.

Prof. Ward Berenschot, produser eksekutif sekaligus salah satu aktor dalam film, mengungkapkan bahwa Colonial Debris telah diputar di beberapa universitas di Eropa, termasuk London School of Economics and Political Science (Inggris) dan Universitas Bergen (Norwegia).

Baca Juga: Bupati Rudy Susmanto Bahas Soal Pemekaran Bogor Barat dan Bogor Timur, DPRD Ikut Gaungkan dalam Forum Reses

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X