AYOBOGOR -- Rumah di kawasan Jalan Ciheuleut, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur digrebek oleh sejumlah anggota Satpol PP.
Pemerintah Kota Bogor menerima laporan warga yang mencurigai rumah itu dijadikan gudang minuman keras (miras).
Laporan langsung ditindaklanjuti oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin bersama Satpol PP dan Camat Bogor Timur.
Dan benar saja, ketika rumah itu diperiksa, ditemukan 1.787 botol miras dari 43 jenis merek lokal dan impor. Jumlah yang sangat banyak.
Yang bikin situasi makin miris, lokasi rumah tersebut berada di kampung halaman Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin sendiri. Tak heran jika emosinya terpancing.
"Jadi saya sangat emosi dan kecewa. Ini tanah kelahiran saya. Ini harus jadi perhatian kita semua bahwa miras harus dilawan oleh siapa pun," ujar Jenal melansir kotabogor.go.id, Sabtu 12 April 2025.
Apa jadinya jika rumah penyimpanan miras ini tak pernah terungkap? Aktivitas ilegal itu bisa saja terus berjalan, diam-diam meracuni generasi muda kota ini.
Lebih dari sekadar menyimpan, pelaku usaha ilegal ini ternyata juga memasarkan mirasnya secara online.
Ya, mereka menjual barang haram itu lewat aplikasi digital. Praktik yang diam-diam tapi sangat berbahaya.
Baca Juga: Bunda Wajib Tahu Nih 5 Toko Mainan di Bogor yang Bisa Jadi Rekomendasi Beli Hadiah Buat Si Kecil
"Penjualannya lewat aplikasi. Saya sudah minta Kominfo untuk segera membekukan akun yang digunakan menjual miras," ujar Jenal.
Penggunaan platform digital untuk peredaran miras jelas jadi tantangan baru bagi aparat. Butuh kerja sama lintas instansi untuk bisa menutup celah ini.
Yang membuat kasus ini makin serius, jumlah miras yang ditemukan malam itu hampir menyamai hasil razia selama satu bulan penuh Ramadan, hanya selisih lima botol!
