1. Kota Cimahi: 10,52%
2. Kabupaten Kuningan: 9,49%
3. Kota Bogor: 9,39%
4. Kabupaten Karawang: 8,95%
5. Kabupaten Bekasi: 8,87%
6. Kota Bandung: 8,83%
7. Kota Sukabumi: 8,53%
8. Kabupaten Bogor: 8,47%
9. Kabupaten Bandung Barat: 8,11%
10. Kota Bekasi: 7,9%
Meskipun angka pengangguran di Kabupaten Bogor masih tinggi, penurunan TPT ini mencerminkan adanya upaya untuk mengurangi kesenjangan pasar tenaga kerja.
Faktor Penyebab Tingginya Pengangguran di Bogor
Tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten Bogor dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi yang masih terbilang lambat.
Pada 2023, perekonomian Kabupaten Bogor tercatat hanya tumbuh 5,19%, sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5,25%.
Keterbatasan lapangan pekerjaan, terutama di sektor industri, serta keterampilan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar menjadi tantangan utama.
Meskipun pengangguran masih menjadi masalah, jumlah pekerja di Kabupaten Bogor menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, jumlah pekerja tercatat mencapai 2,51 juta, meningkat dari 2,45 juta pada 2021.
Namun, jumlah angkatan kerja di wilayah ini mengalami penurunan. Pada 2023, tercatat 2,74 juta orang dalam angkatan kerja, menurun dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 2,9 juta.
Meskipun Kabupaten Bogor telah berhasil mengurangi tingkat pengangguran terbuka dalam beberapa tahun terakhir, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah lapangan pekerjaan di wilayah ini.
Pemerintah daerah perlu terus berfokus pada penciptaan lapangan kerja yang inklusif, peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta mendorong sektor-sektor ekonomi yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Sementara itu, bagi masyarakat Bogor, peluang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masih terbuka lebar jika mereka dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang semakin berkembang.***