Sedangkan status sopir-sopir truk ini adalah pekerja non pegawai sehingga terasa berat dengan semua beban tersebut.
Menurut sopir tersebut, ia bersama sopir lainnya telah menyampaikan semua keluhan pada pihak DLH Kota Bogor.
Salah satu warga yang berada di pasar menyebutkan sampah menumpuk di area pasar karena tidak ada petugas.
Ia mendapat informasi bahwa ada aksi mogok oleh para sopir truk sampah hari ini yang menyebabkan sampah terbengkalai.
Banyak warga yang berkomentar hal ini tidak seharusnya terjadi jika pengelolaan dana kebersihan dilakukan dengan benar.
Mereka menyangka jika dana yang seharusnya menjadi biaya operasional harian truk sampah dikorupsi.
Ada juga warga yang berpendapat akan lebih baik jika yang mengelola masalah sampah adalah pihak swasta.
Mereka merasa kinerja swasta akan lebih baik daripada dinas atau pemerintah.
Baca Juga: Kejutan untuk KPM! Status BPNT Sudah SPM, Periode Salurnya 2 Bulan, Cair Rp400.000?
Semoga pemerintah Kota Bogor dan dinas terkait segera menemukan solusi terbaik akan masalah ini.
Diharapkan ke depannya beban operasional harian truk sampah tidak lagi dibebankan pada sopir truk agar aksi serupa tidak terjadi lagi.