"Jadi itu mungkin yang pikiran singkat saya waktu itu, bagaimana kemudian penembakan ini bisa membantu atau bisa melepaskan Richard. Itu yang saya sesali terus Yang Mulia," katanya.
Ditambahkan jika skenario pembunuhan ini dilakukan secara spontan dan dalam kondisi marah.
Mantan Kadiv Propam ini mengaku pikiran pertamanya penuh emosi membuat hakim memiliki senjata untuk memberikan pertanyaan lanjutan.
Suami dari Putri Candrawathi ini mengaku jika rasa marah dan emosi mengalahkan logikanya.
Kita nantikan kapan kasus kematian Brigadir akan berakhir?