AYOBOGOR.COM -- Berikut penjelasan makan Dulu atau sholat Dulu ketika lapar?
Banyak diantar umat muslim yang bertanya makan Dulu atau sholat Dulu ketika lapar?
Setiap Muslim diwajibkan melaksanakan sholat. Rukun Islam kedua ini menjadi ritual harian agar setiap Muslim selalu mengingat Allah. Salah satu perintah salat adalah QS al-Baqarah : 238, Allah memerintahkan umatnya untuk sholat lima waktu yang merupakan ibadah ritual umat Muslim.
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah segala sholat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk.
Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain menjelaskan maksud ayat ini adalah kewajiban setiap Muslim mendirikan sholat lima waktu: Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Salat wustha maksudnya adalah sholat pertengahan. Ada beberapa pendapat tentang maksud salat pertengahan. Ada yang mengatakan sholat asar, subuh, zuhur atau selainnya dan disebutkan secara khusus karena keistimewaannya. (Berdirilah untuk Allah) dalam salatmu itu (dalam keadaan taat) atau patuh, berdasarkan sabda Nabi saw, "Setiap qunut dalam Alquran itu maksudnya ialah taat" (H.R. Ahmad dan lain-lainnya).
Ada pula yang mengatakan khusyuk atau diam, berdasarkan hadis Zaid bin Arqam, katanya, "Mulanya kami berkata-kata dalam sholat , hingga turunlah ayat tersebut, maka kami pun disuruh diam dan dilarang bercakap-cakap." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang artinya doa. Sedangkan, secara istilah, sholat adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Dalam kondisi normal, ketika waktu sholat tiba, diperintahkan bagi seorang Muslim untuk menyegerakan salat. Namun, dalam kondisi berbeda, seperti ketika lapar dan makanan telah terhidang di depan mata sementara azan telah berkumandang, manakah yang harus didahulukan?
Dalam buku Fikih sholat Imam Syafii karya Musthafa Al Bugha Dkk dijelaskan, Imam Syafi’i berpendapat bahwa jika sudah tiba waktu salat, tetapi di hadapan seseorang sudah terhidang makanan dan ia berada dalam kondisi lapar, dianjurkan baginya untuk mendahulukan makan dibandingkan sholat .
Hal itu dilakukan agar tujuan dan fokus berpikirnya dalam sholat nanti hanya tertuju kepada Allah SWT. Bukan sibuk memikirkan atau membayangkan makanan yang sudah terhidang di depan mata.
Pendapat Imam Syafii ini disandarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW, “Apabila makan malam sudah tersaji, dahulukanlah makan malam tersebut dari salat Maghrib. Dan, janganlah kalian tergesa-gesa hingga makan malamnya tuntas.’’
Imam Syafii berpendapat bahwa apabila seseorang tetap mendahulukan shalat ketimbang makan, padahal ia dalam kondisi lapar, makruh hukumnya bagi dia melaksanakan sholat . Kefokusan dalam beribadah menjadi poin inti yang ditekankan dalam agama ketika seorang hamba menjalankan ibadah sholat .
Artikel Terkait
CPNS 2023 Kementerian Kelautan dan Perikanan Lulusan SMA, Formasi dan Syarat Terbaru
Jembatan Otista Akan Miliki Empat Lajur, Pembangunan Bakal Ganggu Jalur SSA
78 Rumah di Bogor Rusak Akibat Gempa Cianjur, Pemkab Siapkan Dana Bantuan
Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Konsumsi 7 Camilan Sehat Ini!
Lionel Messi Bakal Berikan yang Terbaik di Piala Dunia 2022 Qatar
Simak Bacaan Renungan Kristen Hari Ini : Pengampunan Allah
Sholat Dhuha Sampai Jam Berapa? Ini kata Fatwa Dar al-Ifta Mesir
Berapa Gaji PNS Jika Lulus CPNS 2023 Tahun Depan? Ini Bocorannya
Viral Sholat Jamaah di Dalam Stadion Piala Dunia 2022 Qatar
151 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan, Tim SAR dan Basarnas Disebar ke 12 Kcematan