AYOBOGOR.COM -- Konsumsi yang berlebih dari kopi dan alkohol yang sering berdampak negatif pada mikrobioma. Sedangkan obat-obatan mengiritasi mukosa usus yang menyebabkan mikrobiota usus tidak seimbang.
Usus yang lebih sehat memastikan pencernaan nutrisi yang tepat dan keseimbangan mikrobiota yang memainkan peran penting dalam proses energik dan metabolisme dalam tubuh. Kelancaran fungsi saraf dan sistem kekebalan tubuh sangat terkait dengan sistem pencernaan.
Mengenai kopi, pengaruhnya terhadap kesehatan usus bergantung pada asupan harian.
Dikutip dari Healthline, menurut US Food and Drug Administration, Membatasi kopi hanya dua atau tiga cangkir sehari tampaknya memiliki efek menguntungkan seperti peningkatan pergerakan usus, peradangan yang lebih rendah, dan bahkan pemulihan gastrointestinal yang lebih cepat setelah operasi perut.
Baca Juga: Titik Rekayasa Lalu Lintas Selama Nataru di Kabupaten Bogor
Asupan kopi yang berlebihan menyebabkan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah (LOS), yang merupakan otot kecil yang berada di antara kerongkongan dan perut. Ini memungkinkan makanan berjalan mundur, memicu gangguan pencernaan dan mulas pada beberapa orang
Selain kopi, alkohol juga menyebabkan kerusakan akut pada sistem pencernaan dan hati. Banyak penelitian telah mencoba untuk mengukur kerusakan. Seseorang menemukan bahwa satu kali minum berat dapat merusak sel-sel lendir di perut, dan menyebabkan peradangan dan luka.
Hal lain menemukan bahwa minuman yang memiliki kadar lebih dari 15 persen volume alkohol dapat menunda pengosongan perut, yang dapat mengakibatkan degradasi bakteri makanan, dan menyebabkan ketidaknyamanan perut.
Dalam hal faktor-faktor yang mempengaruhi mikrobioma sistem pencernaan, peran pengobatan seringkali diremehkan. Obat-obatan memiliki efek yang bervariasi pada usus berkali-kali menyebabkan toksisitas obat di saluran pencernaan.
Baca Juga: Begini Cara Daftar DTKS Kemensos Agar Dapat Bansos Cair Januari 2023
Mereka dapat menyebabkan usus bocor yang muncul sebagai air mata besar, lubang dan retakan yang memungkinkan makanan dan racun menembus jaringan. Mereka mengganggu keseimbangan bakteri di usus yang menyebabkan masalah pencernaan yang serius.
Asam lambung, kekebalan usus, dan flora gastrointestinal adalah pendorong utama kesehatan usus. Volume yang lebih tinggi atau konsumsi kopi dan alkohol yang sering berdampak negatif pada mikrobioma.
Pada saat yang sama, obat-obatan mengiritasi mukosa usus yang menyebabkan mikrobiota usus tidak seimbang. Menemukan keseimbangan yang memadai adalah kunci untuk menjaga kesehatan usus yang optimal. (Magang/Fahmi Widjaya)