'Adu Banteng' KA Turangga vs KA Baraya, Ini Alasan Kecelakaan Kereta Api Sulit Dihindari

photo author
- Jumat, 5 Januari 2024 | 12:56 WIB
Kecelakaan kereta api sulit dihindari seperti kejadian tabrakan kereta api KA Turangga vs Baraya. (Ayobogor.com/magang/Rasyad Yahdiyan)
Kecelakaan kereta api sulit dihindari seperti kejadian tabrakan kereta api KA Turangga vs Baraya. (Ayobogor.com/magang/Rasyad Yahdiyan)

AYOBOGOR.COM - Kecelakaan yang melibatkan kereta api sulit untuk dihindari. Hal ini juga terjadi pada KA Turangga yang menabrak KA Baraya pada Jumat, 5 Januari 2024.

Tabrakan kereta api di lintasan Haurpugur - Cicalengka itu dikabarkan menelan puluhan korban dengan empat di antaranya meninggal dunia.

Terkait kecelakaan kereta api yang sulit dihindari saat bertemu dengan objek lainnya, dijelaskan oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Joni mengatakan kereta api berbeda dengan transportasi darat lainnya. Karakteristik kereta api membuatnya tidak bisa melakukan pengereman secara mendadak.

Baca Juga: Berapa Lama Aktivasi Cek Bansos? Langsung Daftar dan Cek Bansos Reguler Pemerintah Terbaru Tahun 2024

"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati sebelum melewati perlintasan sebidang," ujar Joni, mengutip Republika.

Itu pula berlaku saat kereta api sama-sama berbentrokan dalam satu rel. Bila kendali lokomotif maupun manajemen operasional tidak diatur sedemikian rupa, maka kesalahan tersebut berakibat fatal.

Selain itu, faktor yang membuat kereta api tidak bisa melakukan pengereman secara mendadak, lantaran beban yang diangkutnya.

Selain lokomotif yang juga berat, setidaknya 12 gerbong yang biasanya diangkut sebagai gerbon penumpang mempunyai bobot hingga 600 ton.

Beban gerbong itu merupakan beban kosong, belum bertambah dengan adanya penumpang maupun barang yang dibawa.

Baca Juga: Penyebab Kecelakaan Kereta Turangga Hari Ini, Update 4 Petugas Kereta Api Meninggal Kecelakaan KA Turangga Ini Daftarnya

Sistem pengereman kereta api di Indonesia juga umumnya menggunakan sistem rem udara, di mana cara kerjanya dengan mongompresi udara dan disimpan hingga proses pengereman terjadi.

Proses pengeraman menjadi lama karena udara harus didistribusikan terlebih dulu melalui pipa kecil di sepanjang roda sehingga tercipta friksi yang akan menghentikan lajunya.

Kendati begitu, terdapat rem darurat. Namun rem darurat kereta api tidak bisa menghentikan laju kereta dengan mendadak karena rem hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara pengereman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X