Daging olahan adalah salah satu makanan sarapan terburuk untuk lemak perut. Dalam sebuah laporan dari American Journal of Clinical Nutrition, daging olahan dinilai memiliki korelasi positif terhadap penambahan berat badan. Sebuah studi tahun 2019 dari International Journal of Obesity menunjukkan bahwa membatasi konsumsi daging olahan bisa mempertahankan kadar lemak visceral yang rendah.
4. Roti panggang putih
Roti putih dan karbohidrat olahan lainnya dapat dengan mudah menyebabkan penambahan berat badan, terutama di sekitar area perut. Sebuah laporan dari American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa biji-bijian dikaitkan dengan lebih sedikit lemak visceral, roti putih memiliki efek sebaliknya dan secara positif dikaitkan dengan peningkatan jaringan lemak visceral.
Baca Juga: Lowongan Kerja BRI 2023 Terbaru: Lulusan S1 hingga S2, Cek Jenis Pekerjaan dan Syaratnya!
Beralih ke biji-bijian utuh, alih-alih karbohidrat olahan, bisa meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Anda dapat mencoba sepotong roti gandum dengan topping alpukat atau telur, atau mengganti sarapan dan mencoba beberapa oatmeal untuk serat yang lebih tinggi.
5. Sarapan fast food
Makanan fast food atau cepat saji memang terbilang mudah dan terjangkau, tetapi sayangnya disertai dengan daftar panjang konsekuensi yang berhubungan dengan kesehatan. Pertama, makanan cepat saji bisa tinggi lemak trans, yang bila dikonsumsi secara teratur ditemukan menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Faktanya, sebagian besar penelitian menyarankan agar kita menghilangkan lemak trans dari diet kita sepenuhnya.
Lemak trans secara khusus dapat menyebabkan lebih banyak penambahan berat badan di daerah perut, yang ditemukan setelah penelitian pada wanita pascamenopause di Nutrition & Diabetes. Studi lain yang berfokus pada orang dewasa di Iran menyimpulkan bahwa konsumsi makanan cepat saji terkait dengan peningkatan sindrom metabolik, yang meliputi kondisi seperti obesitas perut, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.