AYOBOGOR -- Memasuki masa peralihan musim atau pancaroba, masyarakat Kabupaten Bogor diimbau untuk waspada terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).
Meski tren kasus DBD tahun ini tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya, potensi lonjakan tetap mengintai.
Apalagi, nyamuk Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus DBD dikenal berkembang biak lebih cepat di kondisi cuaca tidak menentu.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memperkuat strategi pencegahan dan pengendalian DBD yang berbasis masyarakat.
Fokus utamanya adalah gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang diyakini sebagai langkah paling efektif dalam menekan risiko penyebaran penyakit yang bisa berakibat fatal ini.
Cuaca pancaroba dengan intensitas hujan tidak menentu, kelembapan tinggi, serta suhu yang hangat menjadi kombinasi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
Di tengah kondisi seperti ini, tempat-tempat genangan air seperti pot bunga, talang air, ember bekas, hingga kaleng minuman bisa menjadi lokasi sempurna bagi nyamuk untuk bertelur.
Baca Juga: 4 Tempat Painting Date di Bogor, Cara Baru Ngedate Anti Mainstream yang Romantis dan Estetik
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat.
Mewakili Plt. Kepala Dinas Kesehatan, ia mengatakan bahwa peningkatan populasi nyamuk sangat mungkin terjadi di masa pancaroba, sehingga pengendalian jentik harus menjadi perhatian utama.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan PSN secara serentak. Ini satu-satunya metode yang paling efektif dalam mencegah DBD. Gerakan Jumat Bersih (Jumsih) harus kita hidupkan kembali,” ujar Adang.
Data Dinkes menunjukkan bahwa dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah kasus DBD di Kabupaten Bogor mengalami penurunan hampir 50 persen.
Namun, Adang menegaskan bahwa kondisi ini tidak boleh membuat masyarakat lengah.
Menurutnya, pola musiman DBD menunjukkan bahwa lonjakan kasus biasanya terjadi sejak September hingga Mei.