Sistem ini terbukti sangat efektif membantu warga dalam memitigasi bahaya banjir. Puarman juga menyoroti fakta bahwa selama masa tanggap darurat banjir, Kepala BNPB telah mengunjungi Bekasi sebanyak lima kali.
Namun, tidak satu pun kunjungan dilakukan ke Bojongkulur, padahal desa ini hanya dipisahkan oleh sebuah jembatan dari Kota Bekasi.
Menurut Puarman, warga Bojongkulur, yang juga merupakan warga negara Indonesia, seharusnya mendapatkan perhatian yang setara dengan korban banjir lainnya.
"Korban banjir di Vila Nusa Indah Bojongkulur juga Warga Negara Indonesia yang berhak mendapatkan perhatian. BNPB harus berlaku adil terhadap korban bencana," tegas Puarman.
Baca Juga: Kumpulan Info Diskon Tarif Tol Selama Masa Mudik Lebaran 2025
Ia berharap agar pemerintah, terutama BNPB, dapat memperhatikan seluruh korban bencana tanpa terkecuali, dan memberikan bantuan serta pemulihan yang merata di semua wilayah yang terdampak, termasuk Bojongkulur.
Ke depan, penting bagi BNPB dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa bantuan dan pemulihan bencana berjalan secara adil dan merata.
Tidak ada satu pun warga Indonesia yang seharusnya merasa terabaikan dalam proses pemulihan pasca-bencana.
Keberhasilan penanggulangan bencana sangat bergantung pada kesetaraan perhatian dan bantuan yang diberikan kepada semua korban tanpa terkecuali.***