AYOBOGOR.COM - Kebocoran pipa yang terjadi akibat longsor di Batutulis, Kota Bogor, pada 4 Maret 2025, menyebabkan gangguan serius pada pasokan air bersih. Perumda Tirta Pakuan segera bergerak cepat untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Sejak Rabu pagi, 5 Maret 2025, tim Perumda Tirta Pakuan telah melakukan pekerjaan koneksi pipa di sekitar Jembatan Pamoyanan untuk mengatasi pipa AC 4” yang patah. Rencananya, penanganan akan selesai pada malam hari itu juga.
Direksi Perumda Tirta Pakuan menunjukkan empati kepada warga, khususnya yang terdampak di Kp Batakal. Pipa yang patah tak dapat diperbaiki, sehingga langkah strategis yang diambil adalah memotong jalur pipa yang rusak dan menghubungkan pipa eksisting PVC 6” ke pipa AC 4” yang patah.
Baca Juga: Wali Kota Bogor Tetapkan Status Kedaruratan Bencana Hidrometeorologi, Efek Pembangunan Underpass?
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air, sekitar 130.000 liter air bersih telah disalurkan melalui armada tangki ke wilayah-wilayah terdampak seperti Kp Batakal, Batutulis, dan Cipaku.
Peristiwa longsor di Batutulis juga menyebabkan kerusakan parah pada jalan Raden Danasasmita, yang amblas dan menutup akses utama menuju Stasiun Batutulis.
Kejadian ini terjadi pada dini hari dan disebabkan oleh hujan deras yang terus mengguyur. Pihak kepolisian segera menutup akses jalan tersebut dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif.
Penutupan jalan ini mempengaruhi kelancaran transportasi, sehingga mengakibatkan kemacetan di berbagai titik.
Selain itu, peristiwa longsor ini juga berdampak pada distribusi air bersih di kawasan Batutulis. Aliran PDAM di wilayah Batakal dan Batutulis Stasiun terhenti sementara untuk perbaikan kebocoran.
Masyarakat dihimbau untuk menampung air bersih sementara proses perbaikan berlangsung. Meskipun begitu, sekitar 130 ribu liter air bersih telah disalurkan untuk membantu kebutuhan air masyarakat di kawasan yang terdampak, terutama di daerah-daerah seperti Batakal, Batutulis, dan Cipaku.
Pemerintah Kota Bogor dan Perumda Tirta Pakuan terus berkoordinasi untuk mempercepat perbaikan dan memastikan distribusi air kembali normal.
Petugas masih disiagakan di lokasi untuk memantau dan mengantisipasi potensi longsor susulan, serta terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan tanah.
Perbaikan infrastruktur jalan dan pipa akan dilakukan dengan hati-hati untuk mengurangi risiko bencana lebih lanjut.***