AYOBOGOR.COM - Setyo Wahono, Bupati Bojonegoro yang juga adik dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, resmi menjabat sebagai kepala daerah pada tahun 2024.
Lahir di Desa Dolokgede, Bojonegoro, pada 8 Mei 1972, Setyo Wahono merupakan sosok yang tidak hanya aktif dalam dunia politik, tetapi juga memiliki berbagai pencapaian di bidang sosial, olahraga, dan bisnis.
Setyo Wahono menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Setelah itu, ia kembali ke Bojonegoro dan mendirikan Lembaga Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Bojonegoro (Ademos), yang berfokus pada kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Berkah Ramadhan! Ada 2 Jenis Bansos yang Akan Cair Jelang Idul Fitri, KPM Wajib Penuhi 2 Syarat Ini
Ia juga menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro selama dua periode dan terlibat dalam tim pemenangan Presiden Joko Widodo dan pasangan Prabowo-Gibran dalam berbagai pemilu.
Selain berkiprah di dunia politik, Wahono aktif dalam dunia olahraga, menjadi pengurus pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dan penasihat Persibo Bojonegoro.
Ia juga memiliki posisi penting sebagai Wakil Komisaris Utama di PT Samator Indo Gas, sebuah perusahaan gas industri terkemuka di Indonesia dengan jaringan yang luas.
Kekayaan Setyo Wahono Berdasarkan LHKPN
Baca Juga: Kabar Gembira! Kementerian Pendidikan Upayakan Tunjangan Profesi Guru Cair Sebelum Lebaran 2025
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 27 Agustus 2024, Setyo Wahono tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp24.554.352.007.
Kekayaannya terdiri dari berbagai aset yang mencakup tanah dan bangunan, alat transportasi, kas dan setara kas, serta harta lainnya.
1. Tanah dan Bangunan
Setyo Wahono memiliki 28 aset tanah dan bangunan, dengan total nilai mencapai Rp10.757.896.400. Aset tanah ini tersebar di beberapa lokasi di Bojonegoro dan Malang, dengan luas tanah yang bervariasi, mulai dari 175 m² hingga lebih dari 3.000 m².
Salah satu aset paling bernilai adalah tanah dan bangunan seluas 374 m² di Malang, yang diperkirakan bernilai sekitar Rp2.95 miliar.
Baca Juga: BPBD Jakarta Wanti-wanti Cuaca Ekstrem hingga Besok, Masyarakat Diimbau Waspada
