AYOBOGOR -- Cabai rawit, si kecil yang menggigit, kembali mencuri perhatian. Bukan cuma jadi bumbu wajib di dapur, tapi juga muncul di berbagai tren kuliner kekinian yang banyak digemari Gen Z.
Dari makanan pedas level ekstrem hingga saus cabai handmade, popularitas cabai rawit terus meroket. Lantas, apa yang bikin cabai rawit jadi primadona?
Yuk, simak ulasannya!
Salah satu alasan utama cabai rawit begitu populer adalah sensasi pedasnya yang menggoda. Dibandingkan dengan cabai merah besar, cabai rawit punya tingkat kepedasan lebih tinggi karena kandungan capsaicinnya yang melimpah.
Sensasi pedas ini ternyata memicu adrenalin dan memberi efek “nagih” bagi para pencinta makanan pedas. Selain itu, cabai rawit juga punya banyak manfaat kesehatan.
Beberapa di antaranya adalah meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak, meningkatkan daya tahan tubuh berkat kandungan vitamin C yang tinggi, serta menjaga kesehatan jantung dengan membantu melancarkan peredaran darah.
Tren makanan pedas sedang booming di media sosial, mulai dari challenge makan mi pedas level 10, ayam geprek super pedas, hingga sambal homemade yang dijual online.
Para konten kreator juga sering menjadikan cabai rawit sebagai bahan utama dalam video mukbang yang viral.
Beberapa tren kuliner berbahan cabai rawit yang lagi naik daun antara lain sambal bawang homemade yang banyak dibuat dan dijual karena rasanya yang pedas mantap.
Lalu snack pedas ekstrem seperti keripik dan mi instan dengan varian pedas ekstra yang banyak diminati.
Baca Juga: Bukan Pertanian, Ini Sektor yang Memiliki Sumbangan Terbesar untuk PDRB Kabupaten Bogor
Karena harganya sering naik turun, menyimpan cabai rawit dengan benar bisa membantu menghemat pengeluaran. Berikut beberapa tipsnya: pilih cabai yang masih segar, keras, dan tidak layu. Simpan dalam wadah tertutup di dalam kulkas agar lebih tahan lama.
Jika ingin lebih awet, cabai rawit bisa dikeringkan atau dibekukan untuk digunakan nanti.