AYOBOGOR.COM - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, dijadwalkan akan digelar pada Kamis, 20 Februari 2025, di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Prabowo Subianto akan melantik pasangan ini dalam upacara yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, pada Rabu (19/2/2025), Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menjalani gladi bersih di Istana Negara sebagai persiapan untuk acara pelantikan yang akan disaksikan oleh publik melalui siaran langsung.
Baca Juga: Rata-rata Suhu Udara Bulanan di Kabupaten Bogor, Maret Bakal Lebih Panas Dibanding Februari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memastikan bahwa masyarakat tidak akan menggelar nonton bareng (nobar) untuk acara pelantikan ini.
Sebagai gantinya, warga Jabar bisa mengikuti pelantikan secara langsung melalui akun YouTube resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau Kementerian Sekretariat Negara.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Otda) Provinsi Jabar, Faiz Rahman, menjelaskan bahwa Pemprov Jabar akan memastikan kebutuhan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan selama gladi bersih dan pelantikan terpenuhi, namun tidak akan mengadakan nobar di Gedung Sate atau fasilitas publik lainnya.
Usai pelantikan pada 20 Februari 2025, agenda berikutnya adalah serah terima jabatan (Sertijab) dari Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, kepada Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan pada Jumat, 21 Februari 2025.
Baca Juga: 5 Negara dengan Populasi Manusia Tertinggi di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Rapat Paripurna Sertijab akan dilaksanakan di Kantor DPRD Jawa Barat, dimulai pukul 07.30 WIB, dan diikuti dengan pidato kenegaraan oleh Gubernur Dedi Mulyadi yang baru dilantik.
Penting untuk diketahui, pelantikan serentak kepala daerah terpilih di seluruh Indonesia pada 20 Februari 2025 ini berdasarkan ketetapan Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.13/2025.
Perpres ini mengatur tata cara pelantikan gubernur, bupati, walikota, serta wakil-wakilnya. Salah satu poin penting dalam perpres ini adalah pelantikan serentak hanya dapat dilaksanakan jika tidak ada perselisihan hasil Pilkada yang masih diproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam pelantikan ini, para kepala daerah terpilih akan berkumpul di Monumen Nasional (Monas) sebelum menuju ke Istana Negara bersama-sama, mengikuti format upacara resmi.
Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Sebut Luas Danau Lido Bertambah dan Jelaskan Penyebab Kerusakan Lingkungan
