AYOBOGOR.COM - Masalah penurunan tekanan air PDAM di waktu-waktu tertentu menjadi keluhan yang sering dilontarkan oleh pelanggan di Kota Bogor.
Banyak warga yang merasa terganggu dengan kondisi ini, terutama pada waktu-waktu tertentu, seperti pagi hari atau sore hari, saat kebutuhan air sedang tinggi.
Keluhan-keluhan tersebut pun banyak terlihat di kolom komentar akun Instagram resmi Perumda Tirtapakuan, yang mengelola distribusi air di daerah tersebut.
Salah satu netizen bertanya, "Halo min, kenapa tekanan air di rumah saya suka menurun di waktu-waktu tertentu?" Pertanyaan ini mencerminkan keresahan sebagian warga Bogor terkait masalah yang sudah cukup sering terjadi.
Menanggapi keluhan ini, pihak Perumda Tirtapakuan melalui akun Instagram resminya memberikan penjelasan yang cukup memadai terkait penyebab penurunan tekanan air.
Menurut Perumda Tirtapakuan, masalah tersebut disebabkan oleh adanya fenomena yang disebut "jam puncak."
"Penyebab terjadinya masalah tersebut adalah karena adanya jam puncak. Apa sih yang dimaksud jam puncak itu? Jam puncak adalah dimana waktu pelanggan menggunakan air di waktu yang sama secara bersamaan," jawab salah satu petugas PDAM Bogor.
Baca Juga: Sudah Dilantik Prabowo, Yuli Hastuti Akan Pimpin Daerah dengan UMK Ranking ke-21 di Jawa Tengah
Apa yang dimaksud dengan jam puncak? Jam puncak adalah waktu di mana banyak pelanggan PDAM menggunakan air secara bersamaan, yang tentu saja berimbas pada penurunan tekanan. Waktu-waktu ini umumnya terjadi saat aktivitas penduduk kota sedang tinggi.
Rincian jam puncak yang menyebabkan penurunan tekanan air antara lain adalah pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB, saat banyak orang mulai beraktivitas, seperti mandi, mencuci, atau memasak.
Kemudian, pada pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB, ketika anak-anak pulang sekolah dan para pekerja pulang ke rumah, permintaan air juga meningkat drastis.
Pada saat-saat ini, pemakaian air yang tinggi menyebabkan beban yang lebih besar pada sistem distribusi PDAM, sehingga tekanan air menurun.