berita-bogor

6 Kosa kata Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia, Mulai dari Atuh hingga Jabaning

Kamis, 8 Agustus 2024 | 23:10 WIB
6 Kosa kata Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia, Mulai dari Atuh hingga Jabaning (Pixabay/Deddy_Sunarto)

Selain itu "euy" sering disisipkan dalam percakapan sebagai sapaan akrab tanpa arti spesifik. Contoh: Rek kemana, euy?

Berarti "mau kemana nih?" kata "euy" digunakan untuk menambah keakraban dan kehangatan dalam interaksi sehari-hari.

4. Teh

Kata "teh" dalam bahasa Sunda bukan merujuk pada daun teh atau "teteh" (kakak perempuan), melainkan berfungsi sebagai penegas atau pelengkap dalam percakapan. Contoh: Itu teh apa?

Artinya adalah "Itu apa sih?". Kata "teh" digunakan untuk memberi penekanan pada kata yang diikutinya dan sering dipakai untuk menambahkan nuansa informal atau akrab dalam berbicara.

5. Mah

Kata "mah" dalam bahasa Sunda berfungsi untuk membandingkan sesuatu atau menegaskan pernyataan. Contoh: Si eta mah emang kitu jelemana

Yang berarti "dia memang begitu orangnya" kata "mah" digunakan untuk menunjukkan bahwa pernyataan tersebut merupakan hal yang umum atau sudah diakui. Jadi "mah" tidak memiliki arti khusus tapi memberikan nuansa tambahan dalam percakapan.

6. Jabaning

Kata "jabaning" dalam bahasa Sunda digunakan untuk mengekspresikan situasi yang tidak diharapkan dan diperburuk oleh keadaan lain. Ini seperti mengungkapkan "parahnya lagi" atau "malangnya" dalam bahasa Indonesia. Contoh: Duh, aya razia pulisi, jabaning urang teu mawa SIM

Artinya "Duh, ada razia polisi, parahnya lagi saya nggak bawa SIM". Jadi "jabaning" menggambarkan situasi yang sudah buruk dan diperburuk oleh faktor lain, memberikan kesan tambahan beban atau kesulitan.

Dalam mengeksplorasi enam kosa kata Sunda yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kita semakin memahami betapa dalamnya makna dan nuansa bahasa ini.

Meskipun terjemahan langsung sering kali tidak bisa menangkap seluruh esensi kata-kata tersebut, pengertian yang lebih dalam tentang konteks budaya dan penggunaannya dapat memberikan wawasan yang berharga.

Dengan mengenal kata-kata seperti "Atuh" hingga "Jabaning," kita tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga merasakan kekayaan budaya Sunda yang unik.

Semoga artikel ini membantu Anda lebih menghargai kompleksitas bahasa dan budaya Sunda serta meningkatkan pemahaman kita tentang kekayaan leksikon lokal.

Halaman:

Tags

Terkini