AYOBOGOR.COM - Jasa pinjaman pribadi alias pinpri sedang ramai diperbincangkan di jagat media sosial, termasuk di Twitter.
Bahkan pada platform berlogo 'X' tersebut, pembahasan soal pinpri sedang ramai-ramainya.
Misalnya yang dibahas dan banyak dikomentari dari pengguna akun @PartaiSocmed. Akun tersebut membagikan sejumlah orang yang membuka jasa pinpri dengan dugaan kerugian bagi peminjamnya.
Selain bentuk peminjaman, ternyata 'pebisnis' pinpri juga membuka diri untuk dimodali dengan dalih investasi keuntungan besar.
Hal itu dibahas oleh akun @PartaiSocmed pada Selasa, 29 Agustus 2023 melalui salah satu cuitannya.
"Ada juga penawaran investasi PINPRI dgn jaminan profit pasti 50% dalam 7 hari," tutur akun tersebut mencoba membahas investasi pinpri dengan membagikan gambar tangkapan layar berisi cuitan akun @privynyacan yang diduga membuka jasa dimaksud.
Baca Juga: Fenomena Pinpri dan Memperbaiki Kualitas Hidup dengan Menabung, LPS Jaminkan Simpanan Rp2 Miliar
"Invest by can open untuk slot aku batasin ya tnc dan testi bisa dilihat di bawah," kata akun tersebut, dikutip dari keterangan gambar hasil tangkapan layar @PartaiSocmed.
Dalam gambar yang lain, dijelaskan bagaimana investasi pinpri itu bisa menguntungkan.
"1. Minimal invest 100k
2. Maksimal 5 juta
3. Cair 1x dalam 1 minggu
4. Keuntungan dihitung per 7 hari sebesar 50 persen dari jumlah invest
5. Keuntungan di atas sudah pasti akan cair
6. Minimal japo 7 days setelah invest
7. Pemberi invest akan mendapatkan info identitas dari pinpri ny can, dan wajib menjaga kerahasiaan invest pinpri by can
8. Jika terjadi kendala saat pinpri berlangsung, maka pinpri by can tetap akan mengembalikan uang investor sesuai dengan jumlah investasi awal + keuntungan yang seharusnya didapatkan"
Ada juga penawaran investasi PINPRI dgn jaminan profit pasti 50% dalam 7 hari. pic.twitter.com/xTDCW8X22Y— #99 (@PartaiSocmed) August 29, 2023
Akun @PartaiSocmed juga membagikan unggahan yang memperlihat beberapa aksi pembuka jasa pimpri yang diduga menyebarluaskan data pribadi seperti data kependudukan milik peminjam uang.
Data-data itu diduga disebarluaskan karena sang peminjam telat melakukan pembayaran. Di satu sisi, terdapat juga unggahan dimana bunga pinpri menyulitkan peminjam karena nilainya sangat besar.
Keamanan berinvestasi menurut LPS
Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pernah mengomentari tentang praktik investasi fiktif yang pernah terjadi di lingkungan mahasiswa kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
