AYOBOGOR.COM -- Sebanyak 2.000 unit hunian tetap atau huntap untuk korban bencana menjadi target pembangunan Pemkab Bogor dalam setahun.
Adapun di akhir tahun 2022 kemarin, Pemkab Bogor sudah membangun sekitar 500 unit dari total target 2.500 unit.
"Kami targetkan bulan Oktober 2023 selesai 2.500 huntap," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika dilansir dari Republika.co.id pada Rabu, 24 Mei 2023.
Ia mengatakan, Pemkab Bogor telah menganggarkan Rp155 miliar lewat APBD untuk menyelesaikan hunian korban bencana di wilayah barat Kabupaten Bogor.
"Anggaran per satu unit huntap Rp 62 juta, itu di luar anggaran untuk sarana dan prasarana," katanya.
Pembangunan huntap kali ini melibatkan masyarakat. Sehingga, pengerjaannya diharapkan lebih cepat dan memberikan dukungan ekonomi kepada warga sekitar.
Kepala Bidang Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengatakan, proyek pekerjaan huntap tidak dilelangkan. Adapun pembangunannya dilaksanakan melalui kontrak swakelola melalui kelompok masyarakat (pokmas) dari masing-masing desa.
"Dari 2.500 unit huntap itu akan dibangun tersebar di 16 desa, jadi ada 16 pokmas yang nantinya akan mengerjakan huntap ini," ujar Dede.
Dia mengungkapkan, setiap kelompok masyarakat akan mengerjakan sesuai kebutuhan huntap korban bencana alam yang sudah dilakukan verifikasi faktual oleh DPKPP.
Pengerjaan huntap paling sedikit di Desa Purbasari sebanyak 33 unit hingga yang paling banyak di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya sebanyak 1.200 unit.
Ratusan unit huntap yang telah dibangun belum cukup untuk menampung sekitar 2.000 kepala keluarga (KK). Mereka merupakan korban bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi awal tahun 2021 di empat kecamatan wilayah Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin mengungkapkan, bencana alam awal tahun 2020 di empat kecamatan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp 1,4 triliun.
"Itu bukan hasil perhitungan kami. Tapi, itu hasil perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.
Peristiwa tersebut menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.
Artikel Terkait
Kejadian Bencana Hidrometeorologi Meningkat, BNPB Ingatkan Masyarakat Semakin Waspada
Marak Bencana di Sejumlah Wilayah pada Awal Tahun, Kemensos Doa Bersama Mohon Keselamatan
Tanggap Bencana Erupsi Gunung Merapi, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak
Jalur Mudik Rawan Bencana Mayoritas Ada di Jabar Selatan
Relokasi Warga di Zona Rawan Bencana Kota Bogor Ditargetkan Selesai dalam Tiga Bulan
Rumah Ambruk di Katulampa Bogor Akibat Bencana Segera Ditangani
Kemensos Siapkan Command Center Guna Percepat Respon Bencana
Petugas BPBD Lakukan 5 Upaya untuk Tangani Bencana Banjir di Kawasan Leuwisadeng Bogor, Salah Satunya Evakuasi
Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Kabupaten Bogor Tingkatkan Hal Ini
Bansos Rp13 Miliar Disalurkan Pemerintah untuk Korban Bencana Alam