Bakso Pak Jaja: Legenda Bakso Kecil-Kecil dari Bogor Sejak 1984, Tetap Jadi Primadona Rasa

photo author
- Selasa, 22 April 2025 | 16:15 WIB
Bakso Pak Jaja: Legenda Bakso Kecil-Kecil dari Bogor Sejak 1984, Tetap Jadi Primadona Rasa
Bakso Pak Jaja: Legenda Bakso Kecil-Kecil dari Bogor Sejak 1984, Tetap Jadi Primadona Rasa

AYOBOGOR.COM – Di tengah maraknya tren bakso jumbo, bakso urat, hingga bakso isi keju dan cabai, ada satu warung bakso di Bogor yang tetap bertahan dengan gayanya sendiri: bakso kecil-kecil bertekstur lembut, tanpa gimmick berlebihan, tapi tetap dicintai lintas generasi.

Namanya Bakso Pak Jaja, legenda kuliner yang telah eksis sejak tahun 1984 dan masih terus menjadi favorit warga Bogor hingga hari ini.

Bakso Pak Jaja pertama kali populer pada awal 2000-an saat berjualan di kawasan Lapangan Sempur, pusat keramaian dan olahraga yang selalu ramai pengunjung.

Saat itu, kota Bogor belum dibanjiri oleh bakso kekinian seperti sekarang. Di tengah pilihan yang terbatas, bakso dengan ukuran kecil tapi padat daging dan kuah kaldu bening nan gurih menjadi primadona. Bakso Jaja pun menjelma jadi favorit warga, khususnya anak sekolah, pekerja kantoran, dan para pengunjung Lapangan Sempur.

Berbeda dari bakso lain, Bakso Pak Jaja menyuguhkan bakso kecil-kecil yang dibuat dari daging sapi asli, tanpa campuran tepung berlebih. Teksturnya kenyal namun empuk saat digigit, dengan cita rasa daging yang terasa alami.

Kuahnya pun menjadi daya tarik tersendiri: bening, ringan, namun kaya rasa karena menggunakan kaldu sapi yang direbus perlahan. Aroma khas kuah ini mengingatkan pada bakso-bakso bening ala Sukabumi, dengan sentuhan rasa asin gurih dari kecap asin yang samar-samar menggoda.

Selain baksonya, pelanggan juga bisa memilih berbagai jenis mie sebagai pendamping. Mulai dari mie biasa, bihun, kwetiau, hingga mie yamin manis yang sering jadi pesanan favorit. Kombinasi antara mie pilihan dengan semangkuk bakso kecil-kecil membuat setiap kunjungan ke warung ini terasa seperti nostalgia.

Meski sejak 14 tahun lalu telah pindah ke lokasi baru di Jalan Sholeh Iskandar, tepatnya di samping Kampus UIKA Bogor, loyalitas para pelanggan tak luntur. Banyak yang tetap menyempatkan diri datang, bahkan membawa keluarga, mengenang masa-masa muda sambil menyantap hidangan yang tak berubah dari segi rasa maupun penyajian.

Bakso Pak Jaja tetap mempertahankan resep turun-temurun keluarga yang menjadi rahasia utama kelezatannya. Di tengah serbuan inovasi kuliner modern, tempat ini justru menegaskan bahwa kejujuran rasa dan konsistensi adalah kunci utama bertahan dalam waktu yang panjang.

Kini, Bakso Pak Jaja memiliki dua cabang, yaitu di Jalan Sholeh Iskandar dan kawasan Panduraya. Kedua lokasi ini selalu ramai, terutama saat jam makan siang dan menjelang malam. Selama bulan puasa, warung baru buka pada pukul 17.00 WIB, namun di hari biasa melayani pelanggan dari pagi hingga malam.

Harga yang ditawarkan pun terbilang terjangkau. Semua varian bakso, termasuk yamin, kwetiau, dan bihun, dibanderol seharga Rp20.000 per porsi.

Sementara minuman tersedia mulai dari Rp1.000 untuk es teh, hingga Rp10.000 untuk jus segar. Salah satu menu yang kerap dipesan pelanggan setia adalah Kwetiau Yamin + Bakso dua porsi, lengkap dengan kuah hangat dan sambal racikan sendiri yang bikin nagih, semuanya hanya seharga Rp40.000.

Bagi para pecinta bakso otentik dan penikmat kuliner legendaris, Bakso Pak Jaja bukan sekadar tempat makan, melainkan bagian dari sejarah rasa yang melekat di hati warga Bogor. Di tengah geliat modernisasi dan variasi bakso yang makin unik, Bakso Pak Jaja membuktikan bahwa yang klasik tak pernah kehilangan tempat di hati para pecinta kuliner sejati.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Sumber: Instagram @visitbogor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X