Jadikan Desa Wisata Maju dan Mandiri, Pemkab Bogor Ajak Kolaborasi 4 Stake Holder Lainnya

photo author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 00:03 WIB
"Di hari terakhir Festival Desa Wisata di Stadion Pakansari, kami melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan untuk membangun masa depan desa wisata yang nyata dan berkelanjutan," ucap Kabid Daya Tarik Destinasi Pariwisata Disbudpar Kabupaten Bogor Yuliana Idrus kepada wartawan, Senin, 16 Juni 2025.
"Di hari terakhir Festival Desa Wisata di Stadion Pakansari, kami melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan untuk membangun masa depan desa wisata yang nyata dan berkelanjutan," ucap Kabid Daya Tarik Destinasi Pariwisata Disbudpar Kabupaten Bogor Yuliana Idrus kepada wartawan, Senin, 16 Juni 2025.

AYOBOGOR.COM -- Disbudpar Kabupaten Bogor melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan untuk membangun masa depan desa wisata.

Disbudpar berkolaborasi dengan berbagai stake holder seperti organisasi pariwisata, akademisi, komunitas dan media demi aksi nyata membangun masa depan desa wisata yang berkelanjutan.

"Di hari terakhir Festival Desa Wisata di Stadion Pakansari, kami melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan untuk membangun masa depan desa wisata yang nyata dan berkelanjutan," ucap Kabid Daya Tarik Destinasi Pariwisata Disbudpar Kabupaten Bogor Yuliana Idrus kepada wartawan, Senin, 16 Juni 2025.

Baca Juga : Nobar Film Insya Allah Berkah, Eva Susmanto Serahkan Tiket Umroh Gratis Ke Guru Ngajinya

Yuliana Idrus menerangkan bahwa dalam pelaksanaannya, Pemkab Bogor tidak bisa bekerja sendiri dan harus dilakukan secara pentahelix.

"Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi butuh peran dari organisasi pariwisata, akademisi, komunitas dan media untuk mengembangkan desa wisata untuk tumbuh berkelanjutan, inklusif dan memiliki daya saing," terang Yuliana Idrus.

Wanita yang pernah bertugas di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) itu mengatakan, bahwa Disbudpar memiliki program kerja yang strategis yaitu Sistem Pendampingan Aktif Desa Wisata (Sapa Dewi) sebagai upaya optimalisasi pengembangan desa wisata di Kabupaten Bogor.

Dengan adanya strategi tersebut, Pemkab Bogor mengharapkan akan lebih banyak desa wisata yang meningkat kategorinya dan desa wisata di Kabupaten Bogor tidak lagi didominasi oleh desa wisata kategori Rintisan, tetapi didominasi Desa Wisata Maju dan Desa Wisata Mandiri.

"Sapa Dewi adalah sebuah pendekatan strategis dan sistematis dalam membina dan mengembangkan desa wisata melalui rangkaian tahapan yang terstruktur, berorientasi pada indikator kategori desa wisata, bersifat akseleratif, dan adaptif terhadap dinamika lokal. Pendampingan ini dilakukan secara langsung, aktif dan kolaboratif, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, serta disesuaikan dengan konteks, potensi, dan tantangan di masing-masing desa," katanya.

Raden Muhamad Wahyu Agie Pradhipta Akademisi dari Institut Pariwisata Trisakti menambahkan langkah kolaborasi adalah kekuatan agar Desa Wisata berkembang dari Rintisan, menjadi Maju dan Mandiri.

"Yang terpenting dari pentahelix ini adalah komitmen masyarakat selaku akselerator, oleh karena itu Maju dan Mandirinya Desa Wisata itu lebih bergantung dengan peran masyarakat desa tersebut. Selaku Akademisi, kami siap membantu, agar langkah pengelola Desa Wisata menjadi orkestra yang luar biasa," kata Agie Pradhibta.

Boboy Ruswanto Sekretaris BPC PHRI Kabupaten Bogor juga mengaku siap berkolaborasi dan bersinergi untuk memajukan Desa Wisata.

"PHRI bukanlah pesaing atau kompetitor Desa Wisata tetapi rekan kerja dan siap ikut memajukan keberadaan Desa Wisata, bersama Asita, dan organisasi lainnya, mari kita bikin paket wisata yang ramah lingkungan dan edukatif," tukas Boboy Riswanto.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ali Zulhaj

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X