AYOBOGOR.COM - Perumda Tirta Pakuan Bogor memberikan penjelasan mengenai gangguan aliran air yang terjadi di 11 wilayah di Bogor pada Minggu, 9 Maret 2025.
Menurut pernyataan resmi dari Perumda Tirta Pakuan melalui Instagram, gangguan ini disebabkan oleh "level reservoir IPA Tajur rendah akibat tingkat kekeruhan yang tinggi."
Kekeruhan air ini terjadi karena adanya perubahan kondisi pada sumber air yang digunakan untuk distribusi air bersih.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kekeruhan adalah curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Curah hujan yang deras membawa material-material seperti tanah, lumpur, daun, dan bahan organik lainnya ke sungai atau sumber air.
Ketika air hujan masuk ke dalam saluran air atau reservoir, partikel-partikel tersebut menyebabkan air menjadi keruh, yang mengganggu proses pengolahan air.
Kekeruhan air yang tinggi berhubungan langsung dengan kesulitan dalam proses penyaringan dan pengolahan air.
Baca Juga: Harga Tiket DayTrans Travel Rute Tangerang - Bandung Untuk Mudik Lebaran 2025, Cuma Rp100 Ribuan
Air yang keruh membutuhkan waktu lebih lama untuk disaring agar dapat memenuhi standar kebersihan dan keamanan, yang akhirnya berdampak pada keterlambatan atau gangguan dalam penyediaan air bersih bagi konsumen.
Gangguan aliran air ini mempengaruhi beberapa wilayah di Bogor, termasuk Jalan Raya Tajir, KP Gandok, Biotrop DSK, Jalan Sukajaya, Balai Desa, GG Bengkel, GG Salamun, Jalan Aster, Jalan Dahlia Komplek Pakuan 1, GG Tanuwijaya DSK, dan Perum Unitex DSK.
Daerah-daerah tersebut mengalami penurunan pasokan air bersih akibat tingginya kekeruhan yang mempengaruhi proses distribusi dari reservoir.
Apa Itu Kekeruhan Air?
Baca Juga: Harta Kekayaan Bupati Jombang Tembus di Atas Rp58 Miliar, Punya Mobil Hummer dan 3 Properti Mewah
