Gambaran Pola Konsumsi Warga Bogor Ternyata Tidak Sampai Rp2 Juta, Pengeluaran untuk Rokok Lebih Besar Dibanding Sayuran

photo author
- Selasa, 25 Februari 2025 | 22:04 WIB
Ilustrasi Pedagang Sayuran - Gambaran Pola Konsumsi Warga Bogor Ternyata Tidak Sampai Rp2 Juta, Pengeluaran untuk Rokok Lebih Besar Dibanding Sayuran (Unsplash/Alex Hudson)
Ilustrasi Pedagang Sayuran - Gambaran Pola Konsumsi Warga Bogor Ternyata Tidak Sampai Rp2 Juta, Pengeluaran untuk Rokok Lebih Besar Dibanding Sayuran (Unsplash/Alex Hudson)

Jika dilihat dari pengeluaran untuk konsumsi non-makanan yang lebih besar, hal ini menandakan adanya pergeseran dalam pola konsumsi masyarakat Kabupaten Bogor.

Sebagian besar masyarakat sudah beralih ke ciri-ciri masyarakat kelas menengah, di mana pengeluaran tidak hanya berfokus pada kebutuhan pokok makanan, tetapi juga pada kebutuhan lainnya yang menunjang gaya hidup.

Peningkatan Kesejahteraan Berdasarkan Pengeluaran Rumah Tangga

Peningkatan pengeluaran non-makanan ini juga mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Harta Kekayaan Wiwin Komalasari, Kades Gunung Menyan Bogor yang Selalu Tampil Glamor Pakai Barang Branded

Walaupun data pendapatan sulit diperoleh, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menggunakan pendekatan pengeluaran rumah tangga untuk mengukur tingkat kesejahteraan.

Dengan adanya data ini, kita dapat menyimpulkan bahwa masyarakat Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dalam kualitas hidup, terbukti dengan alokasi pengeluaran yang lebih besar pada sektor non-makanan.

Secara keseluruhan, pola konsumsi di Kabupaten Bogor menunjukkan perubahan yang mencerminkan kondisi ekonomi yang lebih baik, dengan pengeluaran yang lebih berimbang antara makanan dan non-makanan.

Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat di Kabupaten Bogor semakin berorientasi pada kesejahteraan yang lebih seimbang, tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Sumber: BPS

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X