AYOBOGOR.COM - Parung Panjang, sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, telah lama menjadi sorotan akibat kondisi infrastrukturnya yang memprihatinkan.
Jalan-jalan yang rusak parah dan tingginya angka kecelakaan, terutama yang melibatkan truk tambang, menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Berbagai upaya telah dilakukan, tetapi hingga kini, solusi yang benar-benar efektif masih belum terlihat.
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa situasi di Parung Panjang mencerminkan kelalaian negara dalam melindungi warganya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih serius dalam menangani permasalahan infrastruktur yang membahayakan masyarakat.
Ia bahkan menyatakan, "Kasus di Parung Panjang Kabupaten Bogor terjadi karena kelalaian negara menyelesaikan masalah."
Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah belum sepenuhnya menjalankan perannya dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan warga.
Parung Panjang yang seharusnya menjadi wilayah dengan infrastruktur memadai, justru dipenuhi dengan jalan rusak yang meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Data menunjukkan bahwa hingga saat ini, telah terjadi 194 korban jiwa akibat kecelakaan di wilayah tersebut.
Angka yang begitu besar ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah perlu mengambil tindakan lebih serius dalam menyelesaikan masalah ini.
Setiap kecelakaan yang terjadi bukan sekadar angka statistik, tetapi mencerminkan penderitaan keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta.
Dedi Mulyadi menilai bahwa angka tersebut merupakan cerminan dari kegagalan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang aman bagi masyarakat.
Ia menyatakan bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan, maka jumlah korban akan terus bertambah, menciptakan lingkaran masalah yang semakin sulit diselesaikan.
Sebagai langkah konkret, Dedi Mulyadi berencana untuk memprioritaskan pembangunan jalur khusus tambang guna mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh truk-truk berat yang melintas di jalan umum.
