Marse Hendra Saputra mengungkapkan bahwa untuk menjaga kelancaran mobilitas warga, pihaknya akan menyediakan kendaraan operasional dari dinas-dinas terkait yang akan melayani rute-rute di keempat koridor yang terdampak.
Selain itu, Dishub juga berencana menyiapkan bus sekolah untuk menampung pelajar-pelajar yang biasa menggunakan BisKita sebagai moda transportasi utama.
Meskipun ini merupakan tantangan, terutama dalam mengatur rute dan koordinasi dengan pihak sekolah, langkah ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan transportasi pelajar.
Namun, Marse juga menyarankan agar warga yang biasa menggunakan BisKita sementara waktu beralih menggunakan moda transportasi lain, seperti angkutan kota (angkot) atau transportasi online, guna menghindari kesulitan dalam beraktivitas.
Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Populer di Indonesia Ini Sangat Seru Dikunjungi Saat Libur Panjang Imlek 2025
Penghentian sementara layanan BisKita di Kota Bogor hingga Februari 2025 merupakan langkah yang diambil untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas layanan transportasi publik.
Meskipun dampaknya cukup besar bagi warga yang bergantung pada BisKita, Dishub Kota Bogor tengah berusaha untuk menyediakan alternatif transportasi yang dapat mengurangi gangguan mobilitas.
Diharapkan, dengan adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat, layanan transportasi di Kota Bogor dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.***