BMKG Wilayah II mencatat gempa yang guncang Sukabumi ini berjenis gempa bumi menengah, berdasarkan pengamatan pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Gempa tersebut merupakan dampak dari adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geer naik (oblique thrust).
Hingga artikel ini diturunkan, kembali lagi terjadi gempa di Sukabumi pada 17.17 WIB dengan magnitudo lebih kecil yaitu 2.6 SR berlokasi di pantai selatan tepatnya di 78Km tenggara Sukabumi, kedalaman 30Km.
Sebagian warga Bogor juga turut merasakan gempa, namun berdasarkan waktu, tampaknya yang dirasakan adalah gempa yang berpusat di pantai selatan Sukabumi berkekuatan 5.3 SR, bukan gempa yan berpusat di Kota Bogor.
Seperti pengakuan pemilik akun X @mericahi*** menulis, “Iyah gempa. Bogor kerasa,” yang ia tulis pada pukul 16.56 WIB.
Ada pula pengakuan akun X @bluy*** yang berkomentar, “Gua barusan gempa, lagi di Bogor,” yang ia unggah pada pukul 16.56 WIB.
Masih di jam yang sama, pemilik akun X @bonekausa*** menulis, “Gempa di Bogor pas di lantai 3. Bikin sakit kepala.”
Namun, meski demikian BMKG Wilayah II menyatakan bahwa gempa di pantai selatan Sukabumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Tempat Makan Ayam Goreng di Ciawi Bogor: Padaloma Ayam Goreng dan Bakar Menjadi Primadona Kuliner!
Masyarakat juga dihimbau untuk tidak panik dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga menghimbau warga untuk memeriksa apakah ada rumahnya cukup tahan gempa atau ada bagian yang rawan rubuh, sebelum memutuskan kembali ke dalam rumah ketika terjadi guncangan.***