Tingginya harga beras selain diakibatkan oleh gagal panen, juga diakibatkan oleh naiknya harga gabah kering (GKP).
Baca Juga: Berkah Ramadhan! 7 Jenis Bansos Cair Maret 2024, Siap-siap Terima Bantuan Jutaan Rupiah
Menurut Kepala Bapanas, Arif Prasetyo Adi, harga beras mahal lantaran harga gabah kering panen (GKP) yang mencapai Rp8000 per kg.
Biasanya, sambing Arif, harga beras
Untuk menangani tidak terkendalinya harga beras dipasaran, pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkot Bogor) bekerjasama dengan Bulog mengadakan dua kali lipat harga GKP.
"Kalau harga gabahnya Rp8.000 maka jangan heran harga berasnya Rp16 ribu. Kalau mau harga berasnya Rp14 ribu maka harga gabahnya kurang lebih Rp7.000," katanya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (27/2).
Ia menargetkan beras akan turun pada Maret ini. Prediksi adanya panen yang akan dimulai awal Maret dapat menekan harga GKP hingga Rp6.500, sehingga diharapkan dapat menstabilkan harga beras.
Operasi Pasar di Bogor
Menanggapi kenaikan harga beras yang tidak terkendali, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, bekerjasama dengan Bulog menyelenggarakan operasi pasar murah, bertempat di SDN Purbasari Bogor, Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Senin, 16 Februari 2024.
Wali Kota, Bima Arya menjelaskan bahwa operasi pasar ini bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga bagi masyarakat.
Baca Juga: Apa Saja Makanan Penyebab Asam Urat? Ada 5 Jenis Kuliner yang Harus Dihindari
Operasi pasar ini dilakukan secara bertahap dengan jumlah beras yang disediakan mencapai 1.500 karung atau 1,5 ton untuk tujuh setengah karung.
Operasi ini tersebar di empat belas titik seluruh kota Bogor untuk memastikan akses masyarakat yang lebih luas.
Bima Arya juga memastikan bahwa harga beras yang ditawarkan dalam operasi pasar ini lebih terjangkau, dengan harga Rp53.000 per 5 kg beras.
Operasi pasar ini dijadwalkan akan berlangsung hingga tanggal 8 Maret mendatang dengan lokasi yang berbeda di sejumlah wilayah Bogor.