AYOBOGOR.COM -- Pemerintah telah menurunkan harga jual BBM nonsubsidi per Selasa, 3 Januari 2023. Hal ini dilakukan mengikuti imbas dari penurunan harga minyak dunia.
Namun harga jual BBM subsidi seperti Pertalite tetap sama seperti sebelumnya. Harga Pertalite masih sama seperti sebelumnya yang dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mempertanyakan keputusan untuk tidak menurunkan harga Pertalite.
Baca Juga: Bansos BPNT Reguler Rp600 Ribu Cair Hari Ini, Cukup Bawa 2 Dokumen Untuk Cairkan Dana di Kantor Pos
Menurut Fahmy, pemerintah selalu mengatakan harga Pertalite masih di bawah keekonomian tanpa perhitungan yang tidak transparan.
"Harga Pertalite pernah lebih mahal dengan harga BBM yang RON sama. Indikasi harga Pertalite di atas harga keekonomian. Maka pemerintah harus menurunkan harga Pertalite," ujar Fahmy dilansir dari Republika.co.id, Rabu, 4 Januari 2023.
Fahmy mengatakan, pemerintah seharusnya berpikir lebih jauh mengenai dampak dari perubahan harga Pertalite terhadap perekonomian masyarakat.
Menurut Fahmy, keputusan tidak menurunkan harga Pertalite tidak sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong akselerasi perekonomian pascapandemi.
Baca Juga: BLT Minyak Goreng dan BLT Dana Desa 2023 Bakal Cair? Sri Mulyani Berikan Bocorannya
"Penurunan harga Pertalite akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, menurunkan inflasi, dan menaikkan daya beli serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Fahmy.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berdalih, pemerintah dan Pertamina tak menurunkan harga jual BBM subsidi karena selama delapan bulan terakhir pada 2022, harus menanggung beban harga jual saat harga minyak dunia melambung tinggi.
"Solar dan Pertalite harganya tetap karena selama ini disubsidi banyak oleh pemerintah. Kami itu, selama harga minyak dunia melambung menjual harga Solar dan Pertalite itu setengah dari harga pasar," ujar Nicke di SPBU MT Haryono Jakarta.