Tetap Gunakan Masker Meski Kasus Covid-19 Landai

photo author
- Selasa, 3 Januari 2023 | 15:15 WIB
ilustrasi Covid-19 (pixabay)
ilustrasi Covid-19 (pixabay)

AYOBOGOR.COM -- Meskipun kasus global Covid-19 sudah landai, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengimbau semua pihak untuk tetap menggunakan masker.

Masyarakat juga harus lebih waspada terhadap situasi pandemi Covid-19 saat ini.

"Saya tetap imbau pakai masker di mana pun kecuali anda melihat situasinya memungkinkan untuk tidak memakai masker, karena saat ini masih penting dan masih perlu memakai masker," kata Dicky dilansir dari Republika.co.id, Selasa 3 Januari 2023.

Baca Juga: Wisata Kebun Raya Bogor Jangan Lupa ke Pohon Jodoh, Kisahnya Mirip Tanjakan Cinta Gunung Semeru

Dicky membenarkan jika situasi sudah lebih terkendali untuk masyarakat sedikit melonggarkan protokol kesehatan. Termasuk tidak memakai masker.

Namun ia menilai tidak ada satu pun ruang terbuka yang sudah bisa dikatakan aman karena belum semua tempat memenuhi syarat untuk bebas dari penularan.

Pemakaian masker tidak boleh ditekankan hanya pada orang sakit atau pada saat berada dalam kerumunan yang ramai saja. Tapi untuk semua situasi dan kondisi.

"Konteksnya saat ini bergantung pada situasi, meskipun di ruang terbuka, sehat, tapi kondisi seperti saat ini justru ada ancaman XBB 1.5 di ruang terbuka, jadi ruang terbuka itu juga tidak sesuai dengan definisinya yang dikatakan baik tadi," ujarnya.

Baca Juga: Ratusan Ojol Serang Pangkalan Ojek Pasir Impun Bandung, Jalan Ahmad Yani Mengalami Kemacetan

Menurutnya, pemerintah harus segera menjelaskan maksud dari konteks ruang terbuka yang dimaksud aman dari infeksi Covid-19. Sebab, penekanan ruang terbuka yang aman akan terus bergantung pada perubahan situasi sekarang.

Jika tidak dijelaskan secara lebih detail, dikhawatirkan akan muncul rasa abai yang besar dalam diri masyarakat dan memicu peningkatan kasus infeksi yang tajam seperti yang terjadi di Swedia pada saat ini.

Pada akhir 2022, Swedia menjadi negara yang paling tinggi angka kematiannya di Eropa karena Kerajaan Swedia telah mencabut semua jenis kebijakan protokol kesehatannya termasuk pemakaian masker di ruang publik.

Dicky meminta pemerintah untuk meningkatkan kembali kemampuannya membangun strategi komunikasi risikonya, supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau perbedaan pendapat antar kelompok masyarakat. Hal tersebut akan sangat berguna sekali dalam memitigasi risiko ancaman COVID-19 di masa depan.

Baca Juga: CPNS 2023, Formasi untuk SMA Cukup Banyak dan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Apa Saja?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X