Kedua, tata cara sholat tahajud yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu anhuma, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai sholatnya dengan mengerjakan dua rakaat yang pendek. Lali, beliau menyempurnakan rutinitasnya melakukan sholat sebanyak 11 rakaat. Pada tiap dua rakaat beliau salam dan melakukan witir satu rakaat.
Ketiga, tata cara sholat tahajud adalah 13 rakaat seperti cara yang kedua.
Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri di Bandung, Ridwan Kamil Minta Warga Jawa Barat Lakukan Hal Ini
Keempat, tata cara sholat tahajud adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan sholat malam sebanyak delapan rakaat dengan salam pada tiap-tiap dua rakaat. Kemudian, sholat witir sebanyak lima rakaat sekaligus tanpa duduk kecuali pada rakaat akhir. Cara ini diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalaatul Musaafiriin wa Qashriha.
Waktu sholat malam dapat dikerjakan di awal, pertengahan, atau akhir malam. Semua waktu tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana Anas bin Malik -pembantu Nabi SAW mengatakan,
مَا كُنَّا نَشَاءُ أَنْ نَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ مُصَلِّيًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ وَلَا نَشَاءُ أَنْ نَرَاهُ نَائِمًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ
"Tidaklah kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari mengerjakan sholat kecuali pasti kami melihatnya. Dan tidaklah kami bangun melihat beliau dalam keadaan tidur kecuali pasti kami melihatnya pula" (HR Bukhari).
Adapun tingkat suara yang dianjurkan saat sholat malam berdasarkan hadits dari Bukhari dan Muslim yakni Rasulullah disesuaikan, terkadang membaca dengan lirih dan terkadang membacanya dengan keras.
Baca Juga: Jadwal Pencairan Subsidi Upah BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Desember 2022, Tahap 1 - 8
"Apabila beliau sholat di dalam rumah dan membaca Alquran, bacaan beliau tersebut bisa didengar oleh orang yang berada di dalam kamar," (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).