AYOBOGOR.COM -- Asisten Rumah Tangga atau ART Ferdy Sambo Daryanto alias Kodir mengaku membersihkan bercak darah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J setelah penembakan pada tanggal 8 Juli 2022.
Kodir hadir dalam sesi ketiga sidang pemeriksaan keterangan saksi terhadap terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 31 Oktober 2022.
"Siap, saya Yang Mulia (yang membersihkan bercak darah)," ujar Kodir, dilansir dari Republika.co.id.
Kodir telah bekerja dengan Ferdy Sambo sejak 2010. Ia mengaku memasuki rumah setelah mendengar suara letusan peluru lebih dari satu kali saat peristiwa pembunuhan Brigadir J terjadi.
Baca Juga: Nonton Siaran Ulang Preman Pensiun 7 Episode 14 Hari Ini
Saat memasuki rumah dinas Sambo di kompleks Polri Duren Tiga tempat penembakan Brigadir J, sekitar pukul 20.00 WIB, Kodir melihat banyak orang di dalam.
"Lalu diangkat oleh orang-orang setelah datang," katanya.
Menurut Kodir, setelah bunyi letusan tersebut Sambo keluar dari rumah. Kemudian dia mendengar Sambo berbicara kepada ajudannya yang bernama Adzan Romer untuk menelepon ambulans.
"Beliau sampaikan kepada Om Romer sedengar saya untuk telepon ambulans," katanya.
Kodir lantas membersihkan sejumlah titik darah di rumah dinas Sambo, usai insiden penembakan terhadap Brigadir J. Di antaranya di depan kamar mandi, bawah tangga itu, dan ruang tengah.
Baca Juga: iPhone 14 Pro Max Harga 1TB dan 265GB
Setelah membersihkan bercak darah, Kodir pun merapikan kamar Putri Candrawathi yang disebutnya berantakan. Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) membacakan keterangan Kodir dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyebutkan bahwa Kodir membersihkan darah yang ada di lantai menggunakan serokan berkaret, sedangkan bercak darah yang ada di tembok menggunakan kain.
Sementara itu, petugas keamanan kompleks Polri Duren Tiga Marzuki sempat mengira suara letusan tembakan yang terdengar sekitar pukul 17.00 WIB pada tanggal 8 Juli tersebut adalah suara petasan. "Saya pikir suara petasan, saya lihat ke depan sepi, ya, sudah gitu saja. Sekitar setengah 6 (17.30 WIB) saya lihat banyak polisi masuk. Habis itu sebagian ada yang masuk, ada yang keluar," ujarnya.
Adapun Leonardo Sambo, kakak kandung Ferdy Sambo, yang juga hadir dalam persidangan mengaku tidak banyak mengetahui perkara pembunuhan Brigadir J. Pria yang bekerja sebagai konsultan itu mengaku berada di Makassar ketika peristiwa berdarah itu terjadi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bogor Selasa 1 November 2022
"Saya cuma saat itu Pak Ferdy diamankan di Mako Brimob saya diminta Bu Putri mengamankan senjata beliau ke Bareskrim," katanya.
Sidang pemeriksaan saksi Bharada E dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J menghadirkan belasan saksi, mulai dari ART hingga ajudan yang bekerja untuk Ferdy Sambo. Bharada E merupakan satu dari lima terdakwa dalam pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Ia didakwa primer Pasal 340 KUHPj uncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dan subsider Pasal 338 jo. Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.
Artikel Terkait
Polri: 6 Perwira Diduga Halangi Penyidikan di Rumah Ferdy Sambo
Sidang Etik Ferdy Sambo Dihadiri Langsung Kompolnas Demi Transparansi
Meski Jadi Tersangka Putri Candrawati Istri Ferdy Sambo Belum Ditahan
Viral! Foto Lawas Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Minta Warga Terus Belajar, Najwa Shihab Sindir Pedas Kepolisian: Urus Tuh Ferdy Sambo
Siap-siap! Nasib Ferdy Sambo Diputuskan Hari Ini, Dipecat atau Tidak
Jaksa: Ferdy Sambo Licik Suruh Putri Candrawathi Bikin Laporan Palsu Pelecehan Seksual Brigadir J
Hotman Paris Beberlan Titik Lemah Kasus Pembunuhan Brigadir J yang Bisa Untungkan Ferdy Sambo
Misteri Buku Hitam Ferdy Sambo, Berisi Nama-nama Jenderal Penerima Suap?