Gempa tersebut berasal dari kedalaman 17 kilometer (sekitar 10,5 mil) dan menyebabkan gerakan strike-slip ke kanan pada patahan tersebut.
Laporan lapangan awal mengkonfirmasi jenis gerakan ini ialah patahan. Dan pengamatan lapangan awal menunjukkan bahwa gempa bumi menghasilkan setidaknya 60 kilometer (37 mil) permukaan pecah dan offset sisi kanan sebesar 2,7 meter (9 kaki).
Gempa tersebut kemungkinan besar terjadi di cabang patahan Anatolia Utara. Meski merupakan gempa terbesar di wilayah episentrum pada abad ini, wilayah gempa tersebut memiliki sejarah panjang gempa bumi yang merusak.
Pada tahun 1967, gempa berkekuatan 7,1 skala richter menyebabkan kerusakan besar di sepanjang patahan Anatolia Utara tepat di sebelah timur guncangan saat ini.
Sesar Anatolia Utara sepanjang 900 km ini memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan patahan San Andreas di California.
Kedua sesar ini adalah sesar mendatar-kanan yang memiliki panjang yang sama dan tingkat pergerakan jangka panjang yang serupa.
Patahan Anatolia Utara telah menghasilkan tujuh gempa bumi besar (MS) 7.0 pada periode 1939 hingga 1999. Gempa bumi ini telah memecah patahan secara progresif dari timur ke barat.
Berikut adalah data tujuh gempa besar yang secara bertahap memecahkan patahan Anatolia Utara;
Baca Juga: Lowongan Kerja 2023 Bank BTN untuk Lulusan S1, Simak Syarat dan Posisi yang Dibuka
- 1939 26 Desember. Magnitudo (MS) 7.9 - 8.0. 30.000 kematian. Panjang patahan sekitar 360 km. Memulai migrasi gempa bumi yang signifikan ke arah timur di sesar Anatolia Utara. (Disebut gempa Erzincan 1939)
- 20 Desember 1942. Magnitudo (MS) 7.1. Panjang patahan sekitar 50 km. (Disebut gempa Erbaa 1942)
- 26 November 1943. Magnitudo (MS) 7.6. Panjang patahan sekitar 280 km. (Disebut gempa Tosya 1943)
- 01 Februari 1944. Magnitudo (MS) 7.3. Panjang patahan sekitar 165 km. (Disebut gempa Bolu-Gerede 1944)
Baca Juga: Lowongan Kerja 2023 Bank BTN untuk Lulusan S1, Simak Syarat dan Posisi yang Dibuka