nasional

7 Kontroversi Menkominfo Johnny G. Plate, Sebelum Terciduk Jadi Tersangka Korupsi BTS Rp 8 T

Rabu, 17 Mei 2023 | 16:49 WIB
7 Kontroversi Menkominfo Johnny G. Plate, Sebelum Terciduk Jadi Tersangka Korupsi BTS Rp 8 T ( Republika/Prayogi)

AYOBOGOR.COM - Kabar Menteri dalam kabinet Jokowi korupsi kembali terjadi. Sebelumnya  Juliari P Batubara yang jadi Kemensos korupsi Bansos.

Kali ini, Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny Gerard Plate, resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS BAKTI Kemenkominfo pada Rabu, 17 Mei 2023.

Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny Gerard Plate, resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS BAKTI Kemenkominfo pada Rabu, 17 Mei 2023.

Kejagung bersama Badan Pengawas Keungan dan Pembangunan (BPKP) mengumumkan, hasil penghitungan kerugian negara terkait korupsi pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI.

Dari hasil audit yang dilakukan, BPKP menyatakan, nilai kerugian negara dalam proyek tersebut mencapai Rp 8,32 triliun. Nilai kerugian tersebut lebih besar dari estimasi semula penyidik yang menaksir sekitar Rp 1 triliun.

Namun, Kejagung menjadikan angka Rp 8,32 triliun keluaran BPKP, resmi sebagai acuan kerugian negara dalam proses penyidikan.

Sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Johnny G. Plate, banyak mengeluarkan pernyataan kontroversial di hadapan publik.

Apa saja? ini daftar seperti yang dilansir dari suara.com dan berbagai sumber:

1. Meminta Bjorka untuk tidak menghack data negara

Yang paling terbaru, pernyataan Jhony adalah meminta Bjorka untuk tidak menghack data negara dan sempat disebut bodoh oleh peretas Bjorka

Hal ini memicu kontroversi di masyarakat. Karena seharusnya sebagai pimpinan yang bertanggung soal keamanan data, harusnya bagaimana memperkuat keamanan dan punya keamanan data malah membuat pernyataan seakan lemah terhadap hacker.

2. Minta masyarakat rajin ganti password

Serangan hacker, Johnny G. Plate meminta masyarakat untuk rajin mengganti password media sosial yang dimiliki oleh masing-masing agar terhindar dari peretasan dan kebocoran data serupa.

Hal ini lagi-lagi mendapat respons negatif dari warganet karena Kominfo adalah pihak yang seharusnya bertanggungjawab penuh dalam keamanan data masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini